content bg

Daniel Pertahankan "The Winning Team"

Persib kemungkinan besar bakal tetap menurunkan the winning team-nya pada saat menjamu Persija Jakarta pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Jumat (18/3).

Satu-satunya pemain yang masih harus dipantau perkembangannya adalah Cristian Gonzales karena masih menjalani terapi akibat cedera betis pada pertandingan melawan Pelita Jaya, akhir pekan lalu.

"Saya punya 16 pemain yang dianggap the winning team. Untuk lawan Persija, kemungkinan saya pertahankan formasi the winning team itu," kata pelatih Persib, Daniel Roekito di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (15/3).

Sebagai catatan, pada saat mengalahkan Pelita Jaya 2-1, Daniel menurunkan komposisi pemain Markus Horison Rihihina (kiper), Maman Abdurahman, Abanda Herman, Muhammad Agung Pribadi (belakang), Siswanto/Gilang Angga Kusumah, Isnan Ali/Eka Ramdani, Hariono, Atep, Miljan Radovic (tengah), Matsunaga Shohei dan Cristian Gonzales/Rachmat Afandi.

Tentang kemungkinan Gonzales tetap bisa diturunkan, Daniel belum bisa memastikannya. "Sampai hari ini (kemarin, red), Gonzales masih melakukan terapi. Kita lihat perkembangannya dulu," katanya.

Pada sesi latihan Selasa (15/3), Gonzales sendiri sudah bergabung dengan rekan-rekannya. Namun, striker berdarah Uruguay ini masih berlatih ringan secara individual.

Lini belakang

Kendati tidak menutup kemungkinan sedikit rotasi, Daniel sempat mengungkapkan kalau trio pemain yang menghuni lini pertahanan, yaitu Maman, Abanda, dan Agung sudah mantap di posisinya masing-masing. Bahkan, secara khusus Daniel sempat memuji penampilan Agung yang dinilainya semakin mempersolid lini pertahanan.

"Dulu, persoalan Agung adalah mental. Tapi, sekarang semakin mantap. Secara teknis Agung cukup baik. Secara genetik, Agung juga punya naluri yang sangat baik dan punya pressing ketat," kata pelatih asal Rembang ini.

Tentang kekuatan Persija, Daniel mengatakan, secara individual para pemain "Macan Kemayoran" sangat baik. "Tapi, kita masih punya celah. Sebab, saya melihat dari sisi kolektivitas, Persija masih kurang. Itulah celah yang bisa kita manfaatkan," katanya.

Tak Risau Jika Gonzalez Absen

Jika memang tak bisa menggunakan jasa Cristian Gonzalez dalam laga melawan Persija Jakarta, Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito tak khawatir. Menurutnya Persib masih punya penyerang lain yang bisa diandalkan untuk menjebol gawang lawan.

"Kami masih punya Airlangga Sutjipto, Rahmat Afandi dan Johan Yoga Utama. Kalau Hilton Moreira dia masih absen. Karena kena kartu merah itu sanksinya dua pertandingan," tutur Daniel.

Ia juga mengatakan, selama ini dirinya tak pernah tergantung pada satu pemain. Jadi ketika ada satu pemain yang harus absen karena akumulasi kartu atau cedera, ia punya penggantinya yang cukup sepadan.

"Gonzalez memang bagus. Dia goal getter. Naluri mencetak golnya tinggi. Selama dia dapat bola-bola bagus akan berbahaya. Jadi mungkin mengurangi sedikit saja. Tapi untuk kekuatan tim keseluruhan, tidak masalah," ucapnya.

Tapi sekali lagi Daniel tak merasa khawatir. Menurutnya permainan Fandi panggilang Rahmat Afandi dan Ronggo pangilan Airlangga Sutjipto terus meningkat. "Makanya persaingan di lini depan akan sangat ketat," tambahnya.

Persib-Persija Dipimpin Wasit Asal Malaysia

Pertandingan prestisius antara Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Jumat (18/3), dipastikan bakal dipimpin wasit asing asal Malaysia. Pengadil yang berasal dari negeri jiran itu bernama Shokri Nor dan sudah tiba di Bandung, Rabu (16/3).

"Betul, pertandingan nanti akan dipimpin wasit asal Malaysia. Malam ini (semalam, red) sudah tiba di Bandung," kata Media Officer Panpel Persib, Irfan Suryadiredja ketika dihubungi "GM", Rabu (18/3) malam.

Berdasarkan catatan "GM", Shokri merupakan wasit asing kedua yang memimpin pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Wasit asing pertama yang memimpin LSI 2010/2011 adalah Suhaizi bin Shukri yang juga berasal dari Malaysia. Suhaizi memimpin laga Persija kontra Persiba Balikpapan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, 13 Maret lalu.

Kecuali termasuk wasit senior, tidak banyak catatan yang didapatkan "GM" tentang wasit asal asal Penang ini. Hanya saja, dari penelusuran yang dilakukan "GM", pada tahun 2005, Shokri sempat memimpin laga semifinal Piala Malyasia antara Selangor FA dan Trengganu di Stadion Shah Alam Selangor. Dalam pertandingan ini, striker Persija, Bambang Pamungkas menyumbangkan dua gol untuk Selangor FA.

Catatan lain yang ditemukan "GM" di situs New Strait Times, sejumlah keputusan Shokri sempat dipermasalahkan sejumlah klub. Pada bulan Februari 2006, pelatih Selangor, Dollah Saleh sempat mengecam kepemimpinan wasit ini ketika timnya menghadapi MPPJ di Liga Super Malaysia. Saking marahnya, Dollah sempat mengatakan klubnya dirampok Shokri.

Pada tahun 2008, giliran pelatih Perak, Steve Darby yang mempersoalkan hukuman penalti yang diberikan Shokri ketika timnya menghadapi Selangor di Liga Super Malaysia. Setahun kemudian, Perlis juga mempersoalkan keputusan hukuman penalti buat timnya ketika menghadapi Kelantan di semifinal Piala Malyasia.

Kilas Balik Persib Bandung

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond ( BIVB ) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.

Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National Voetball Bond ( NVB ).

Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana,Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Di Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.

Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.

Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.Klub- klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.

Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.

Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta.

Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan Sekretariat Persib di Cilentah.

Awal Persib memiliki gedung yang kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan, Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame sekarang ini.

Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan Giantoro serta cucunya Hari Susanto.

Dalam menjalankan roda organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an. Selain juga staf administrasi Turahman.

Renovasi pertama dilakukan pada kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif, apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.

Kemampuan Persib menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya Persib.

Persib Makin Percaya Diri di Usia 78

Bandung - Pelatih Daniel Roekito berharap Persib bisa semakin matang, solid, dan berprestasi menginjak 78 tahun usianya yang jatuh pada Senin (14/3/2011) ini. Daniel pun berharap Persib bisa mengandaskan Persija pada pertandingan yang digelar Jumat (18/3/2011) mendatang.

"Selamat ulang tahun Persib, saya berharap ke depan Persib semakin bagus, semakin solid dan berprestasi," kata Daniel usai latihan di Stadion Siliwangi, Senin (14/3/2011).

Lebih lanjut Daniel mengatakan, kondisi timnya kini sangat kondusif dan tengah diliputi kepercayaan diri tinggi pascakemenanagan di laga tandang lalu melawan Pelita Jaya.

"Hari ini latihan untuk menjaga kondisi saja setelah melakoni pertandingan berat. BEsok kita baru masuk latihan berat," terangnya.

Daniel juga mengatakan sesuai hasil evaluasi setelah pertandingan melawan Pelita Jaya, karakter pemainnya kini mulai terbentuk, meski masih ada beberapa kekurangan sedikit.

"Anak-anak sudah banyak mengalami kemajuan. Bahkan karakter mereka sudah terbentuk tapi masih masih labil. Di sisa waktu sebelum melawan Persija kita akan mantapkan ini. Kalau sudah terbentuk, kita tak perlu lagi perhitungkan lawan, semua lawan sama," tegas Daniel mantap.

Markus : Insya Allah Juara Copa

Selain berdoa untuk dirinya yang sama-sama merayakan ulang tahun dengan Persib Bandung, Markus Haris Maulana juga berdoa bagi Persib Bandung tim yang dibelanya sejak pertengahan musim lalu. Mantan kiper Arema Indonesia ini berharap, Maung Bandung semakin sukses dan semakin jaya.

Markus juga ingin menebus kegagalan Persib tak bisa menjuarai Liga Super Indonesia (LSI) musim ini. Caranya, dengan menjadi juara Piala Copa atau Piala Indonesia.

"Di Copa, kami pasti ingin juara. Insya Allah kami bisa juara di Copa. Saya akan memberikan yang terbaik," janji pemain bernomor punggung 81 ini.

Target Menang di Karawang

Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar memberikan target harus menang kepada anak-anak asuh Pelatih Daniel Roekito saat bertandang ke markas Pelita Jaya Karawang di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (12/3/2011).

Target tiga poin penuh tersebut dicanangkan guna mendongkrak posisi Maung Bandung di papan klasemen Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Pasalnya, hingga saat ini Persib masih terpuruk di posisi 12 berada dua strip di atas calon lawannya.

Umuh pun optimistis Eka Ramdani cs bisa memenuhi target tersebut dan mengangkat kembali prestasi Persib. Optimisme tersebut muncul setelah melihat penampilan skuad Persib pada laga perdana melawan Semen Padang, Sabtu (5/3/2011) lalu.

Apalagi dengan adanya suntikan 3 pemain anyarnya, yakni Abanda Herman, Miljan Radovic, dan Matsunaga Shohei. Dengan materi pemain baru dipadu dengan skuad lama, Umuh yakin bisa mempersembahkan kemenangan kepada bobotoh.

“Di Karawang, kita harus menang. Kalau lihat kondisi anak-anak, saya optimistis kitabisa meraih poin di sana,” ujar Umuh kepada wartawan usai latihan di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (9/3/2011).

Umuh pun menilai semangat Cristian Gonzales cs tengah berada di puncak untuk memenangkan setiap pertandingan. Mereka diharapkan bisa menampilkan yang terbaik saat menghadapi tim berjuluk The Young Guns tersebut.

“Mental para pemain tidak ada masalah, semangatnya pun begitu tinggi untuk memenangkan pertandingan,” pungkas Umuh.

M.Agung Jadi "Tukang Jagal"

Pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito sudah menemukan komposisi tim terbaiknya untuk menghadapi Pelita Jaya Karawang pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (12/3).

Dalam komposisi tim yang sudah dimatangkan Daniel pada sesi latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (9/3), terdapat nama Muhammad Agung Pribadi di sektor pertahanan. Pemain jebolan Persib U-21 yang tidak dimainkan pada saat menghadapi Semen Padang ini, kemungkinan besar disiapkan menjadi "tukang jagal" buat duet striker Pelita Jaya, Mohd. Safee bin Mohd. Sali dan Juan Andres Nohuera Ramirez.

Dalam game internal yang digelar, Daniel menempatkan Agung bersama Maman Abdurahman dan Abanda Herman di lini pertahanan tim yang disiapkannya menjadi starter untuk lawan Pelita Jaya. Di sektor tengah, Daniel menempatkan Gilang Angga Kusumah dan Atep di sayap kiri dan kanan serta Hariono, Eka Ramdani dan Miljan Radovic. Sedangkan lini depan tetap dihuni Matsunaga Shohei dan Cristian Gonzales.

Usai latihan, Daniel membenarkan kalau ia sudah menemukan komposisi tim terbaik untuk menghadang Pelita Jaya. "Sekarang, saya sudah mendapatkan formasi paling baik. Dalam game hari ini (kemarin, red), kita matangkan taktik dan cara bermain," kata pelatih asal Rembang ini.

Selain Agung, Daniel juga sudah meminta kepada seluruh pemain belakang Persib untuk mewaspadai bola-bola terobosan dan kecepatan duet striker Pelita Jaya tersebut.

Agung siap

Kendati mengaku belum mendapatkan instruksi apa pun dari Daniel, termasuk kemungkinan diplot menjadi "tukang jagal" Safee dan Ramirez, Agung menyatakan kesiapannya untuk dimainkan pada pertandingan melawan Pelita Jaya.

"Sampai saat ini, saya belum mendapatkan instruksi apa pun dari pelatih, termasuk untuk secara khusus mengawal Safee. Tapi kalau mendapatkan kepercayaan, saya harus siap dimainkan dan menjalankan instruksi pelatih," kata Agung.

Siapkan "Tukang Jagal" Buat Mohd. Safee Sali

Debut menawan Mohd. Safee Bin Mohd. Sali dengan mencetak gol tunggal kemenangan Pelita Jaya Karawang atas Sriwijaya FC pada akhir pekan lalu, memaksa pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito memfokuskan perhatian terhadap striker tim nasional Malaysia ini.

Kendati tidak ada penugasan khusus, Daniel mengaku sudah menyiapkan "tukang jagal" untuk mematikan pergerakan Safee, pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (12/3).

"Kalau Pelita Jaya punya Safee, kita punya 'kerbau' untuk mengawal dan mematikannya. Tapi siapa kerbau yang akan mengawal Safee, kita lihat saja besok (hari ini, red)," kata Daniel usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (8/3).

Berdasarkan program yang sudah disusunnya, Daniel merencanakan game internal untuk pematangan taktik dan strategi yang akan diterapkannya pada saat menghadapi Pelita Jaya. Dalam game internal tersebut, Daniel kemungkinan besar bakal mulai memasang pemain-pemain yang diproyeksikan menjadi starter, termasuk tiga pemain belakang yang akan bertindak sebagai tukang jagal buat Safee.

"Untuk kerbau yang akan ditugaskan mematikan Safee, saya akan memasang pemain yang paling siap. Yang pasti, sekarang saya punya enam pemain belakang yang matang. Ada Abanda (Herman), Maman (Abndurahman), Nova (Arianto), Wildansyah, Agung (Pribadi), dan Yudi (Khoerudin). Kita lihat, siapa yang paling siap dijadikan kerbau untuk mengawal Safee," ujar pelatih asal Rembang ini.

Bola daerah

Di mata Daniel, Safee merupakan pemain yang memiliki kecepatan dan suka bola-bola daerah yang menusuk ke daerah pertahanan Persib.

"Dia sangat suka bola-bola tajam dan bola daerah. Kita harus mewaspadainya. Meskipun begitu, saya tidak akan menunjuk seorang pemain yang secara khusus bertugas mematikan Safee. Pemain terdekat saja yang mematikannya," kata Daniel.

Tidak adanya pemain yang secara khusus ditugaskan mengawal Safee, kata Daniel, dikarenakan striker asal klub Selangor FA ini bukan satu-satunya pemain Pelita Jaya yang harus diawasi. "Pemain Pelita Jaya lainnya pun cukup berbahaya. Kita tidak boleh terpaku pada seorang Safee," ujarnya.

Persib Bandung akan melakoni laga tandang kedua di putaran kedua Liga Super Indonesia melawan tuan rumah Pelita Jaya Karawang di Stadion Singaperbangsa, Sabtu (12/3) mendatang.

Persib Diizinkan Jamu Persija di Jalak Harupat

Bandung - Persib mendapatkan izin menjamu Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI), Jumat (18/3/2011) mendatang.

Sekretaris Panpel Persib Bandung Budi Bram Rachman mengatakan, surat izin tersebut, dikeluarkan langsung Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung, Selasa (8/3/2011) serta ditandatangani Kadisbudpar Kabupaten Bandung, Marlan SIp, MSi dengan nomor: 426.22/168/Bid-OR, tertanggal 8 Maret.

"Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bandung yang telah ikut mendukung Persib yang akan bertanding melawan Persija di Stadion Si Jalak Harupat," kata Bram saat dihubungi INILAH.COM melalui ponselnya, Selasa (8/3/2011).

Dengan keluarnya izin penggunaan stadion tersebut, panpel akan segera mengurus izin penyelenggaraan pertandingan ke Polres Bandung. Sebab, kata dia, salah satu syarat memulai perizinan adalah dengan adanya surat keputusan penggunaan stadion. "Besok kita tinggal mengurus soal izin dari pihak kepolisian," ucapnya.

Soal pernyataan sikap dari panpel dan bobotoh seperti diinginkan pihak kapolrestabes Bandung panpel siap melakukannya. "Selama ini kami selalu siap dan selalu ada pernyataan, hanya tinggal dari bobotohnya saja. Kami berharap semuanya berjalan lancar, dan bobotoh pun saya rasa tidak ada masalah. Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar," harap Bram.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Bandung Marlan mengatakan, izin penggunaan stadion akan diberikan pada setiap pertandingan, tidak sekaligus sampai akhir kompetisi. Laga perdana akan dijadikan patokan izin-izin selanjutnya.

"Jika pada pertandingan nanti dan selanjutnya berjalan lancar, aman dan tertib, kami mempersilakan Persib menggunakan stadion seterusnya. Tapi sebaliknya, jika ada kerusuhan atau perusakan fasilitas stadion oleh oknum bobotoh, kami akan tinjau ulang lagi izin untuk pertandingan berikutnya," tegasnya.

Pelita Jaya-Persib Tetap di Karawang





Asisten Pelatih Pelita Jaya, Djadjang Nurdjaman mengaku sama sekali belum mendengar adanya wacana menggelar pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung saat menjamu Persib, Sabtu (12/3) mendatang. Sejauh ini, Pelita Jaya tetap merencanakan pertandingan melawan Persib di kandang mereka, Stadion Singaperbangsa Karawang.

"Saya belum mendengar itu (wacana main di Stadion Si Jalak Harupat, red). Sejauh ini (pertandingan) masih direncanakan dimainkan di Karawang," kata Djadjang ketika dikonfirmasi "GM", Senin (7/5).

Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM", isu tersebut mencuat karena adanya kemungkinan pihak kepolisian setempat tidak akan mengeluarkan izin pertandingan lantaran pada musim lalu, pertemuan kedua tim berakhir rusuh.

Minimnya kapasitas Stadion Singaperbangsa yang hampir bisa dipastikan tidak akan bisa menampung animo bobotoh yang bakal datang, juga dinilai rawan. Pertandingan musim lalu pun sempat diwarnai insiden jebolnya pagar pembatas penonton di tribun timur yang mencederai sejumlah suporter.

Selain Stadion Si Jalak Harupat, menjelang pertandingan melawan Semen Padang, Wakil Manajer Persib, H. Dedy Firmansyah mengaku sempat mendengar kabar kalau Pelita Jaya akan menjamu Persib di Cilegon, Banten. "Tapi, sejauh ini kita belum mengetahui kepastiannya," kata Dedy.

Usai sesi latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (7/3), Manajer Persib, H. Umuh Muchtar pun mengaku belum mengetahui tentang rencana tempat pertandingan melawan Pelita Jaya. "Sampai sekarang, kita belum tahu," katanya.

Yakin di Karawang

Sementara itu, asisten pelatih Persib, Robby Darwis meyakini, Pelita Jaya akan tetap menjamu Persib di Karawang. "Kalau pertimbangannya pemasukan dari tiket, saya kira yang dibutuhkan Pelita Jaya sekarang bukan uang, tapi poin. Karena itu, saya yakin pertandingan melawan Pelita Jaya akan tetap di Karawang," kata Robby.

Di tempat yang sama, Sekretaris Tim Persib, Yudiana mengatakan, karena belum ada pemberitahuan apa pun, baik dari PT Liga Indonesia (PT LI) maupun Panpel Pelita Jaya, pihaknya tetap berpatokan pertandingan tetap dimainkan di Karawang. "Tapi untuk kepastiannya, saya akan segera menghubungi pihak Panpel Pelita Jaya," kata Yudiana.



Stadion Si Jalak Harupat kembali menyeruak untuk menjadi lokasi penyelenggaraan laga kandang Persib Bandung pada putaran II Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Keinginan Panitia Pelaksana (Panpel) Persib Bandung mengakui sudah mengirimkan surat untuk mendapat izin menggelar pertandingan.

Sekertaris Panpel Persib Bandung Budi Bram Rachman mengatakan, secara lisan Bupati Bandung telah memberiksan izinnya. Menurut Bram, hal tersebut bisa meperlancar proses pengajuan izin kepada pengeloa stadion yang sudah digunakan Persikab Kabupaten Bandung pada laga putaran II Divisi Utama.

"Kita terus melakukan negosiasi dengan pihak pengelola dan mengurusi surat-surat yang diminta. Dan mereka mengaku tidak keberatan," kata Bram, Rabu (2/3/2011).

Lebih lanjut Bram menuturkan, pihak pengelola sudah memberikan respons. Namun dari pihak keamanan belum memberikan lampu hijau terkait pengamanan stadion.

“Ada syarat yang harus dipenuhi terlebih dulu. Kita saat ini berkonsentrasi untuk mendapat perizinan. Yang kita ajukan semua laga home,” jelas Budi. Rekomendasi dari pihak bupati dan pengelola SOR Si Jalak Harupat kini masih diurusi pihak panpel.

Persib sendiri akan mengawali laga kandang perdana putaran kedua LSI menghadapi Persija Jakarta, Jumat (18/3) mendatang. Selain itu, tepat empat hari sebelumnya tepat pada hari ulang tahun Persib yang ke-78.

Selain itu, Bram menambahkan, laga Persib Bandung untuk laga Copa Indonesia juga akan digelar di Stadion berkapasitas 40.000 penonton itu. “Kami bahkan ingin laga Persib U-21 juga di sana. Hanya saja, ada syarat jika ingin menggunakan stadion mengingat baru direnovasi,” tandasnya.

Miljan dan Shohei Sudah Bisa Diturunkan

PADANG,(PRLM).- Ketiga pemain asing baru Persib yaitu pemain belakang asal kamerun Abanda Herman, gelandang asal Montenegro Miljan Radovic, dan striker asal jepang Shohei Matsunaga telah dinyatakan sah dan bisa bermain dalam kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011.



Keputusan tersebut tertuang dalam surat dari Badan Liga Indonesia (BLI) PSSI yang diterima pihak Persib pada Jumat (4/3), sehari sebelum pertandingan perdana Persib pada putaran kedua melawan Semen Padang.

Dalam surat dengan nomor 089/BLI-KOMPETISI/ISL/III-11 itu, ketiganya dinyatakan sah untuk bisa merumput dalam kompetisi LSI selama satu tahun.

Sekertaris Persib Yudiana mengatakan bahwa surat tersebut diterimanya melalui fax pada Jumat (4/3) sore.
"Jadi mereka sudah bisa bermain dan memperkuat Persib," katanya ketika ditemui di hotel Pangeran Beach, Padang, tempat Persib menginap, Jumat (4/3).

Meski begitu, Yudi menuturkan bahwa kepastian apakah ketiganya akan diturunkan dalam pertandingan atau tidak merupakan wewenang pelatih

Di Padang, Persib Bidik Kemenangan

Kendati akan bertarung di kandang Semen Padang yang merupakan penghuni papan atas, Persib Bandung tetap membidik kemenangan pada laga pembuka putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 di Stadion H. Agus Salim Padang, Sabtu (5/3).

Pencanangan target tersebut dilontarkan secara spontan oleh Manajer Persib, H. Umuh Muchtar dan pelatih Daniel Roekito usai sesi latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (2/3). "Kalau saya, untuk pertandingan ini tetap mencanangkan kemenangan. Sebab, kita membutuhkan tiga poin itu untuk mengangkat posisi tim," kata Daniel.

Mengakhiri putaran pertama LSI 2010/2011, Persib berada di peringkat 11 dengan mengoleksi nilai 15. Tambahan tiga pemain asing baru menjelang putaran kedua ini menjadi pertanda kalau Persib ingin terus memperbaiki posisinya di klasemen.

"Secara keseluruhan, saya optimis dengan tim ini. Saya melihat, pemain baru tidak menghadapi masalah dengan tim. Begitu juga dengan pemain lama. Persoalan mental yang sebelumnya terjadi, saya kira sudah mulai bisa diperbaiki," kata pelatih asal Rembang ini.

Dengan kondisi tim yang menurutnya cukup kondusif ini, Daniel mengatakan, sebagai pelatih ia harus mencanangkan raihan poin penuh meski harus bertarung di kandang lawan. Sebagai modal, Daniel mengaku sudah mengantongi kerangka tim inti dan formula yang akan diandalkannya untuk menekuk Semen Padang di hadapan publiknya sendiri.

"Dari 19 pemain yang dibawa ke Padang, saya sudah punya 16 nama pemain yang siap menjadi pemain inti. Eka (Ramdani) juga cederanya sudah mulai pulih," tegas mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.

Harapan Umuh

Sebelumnya, di sela-sela menyaksikan sesi latihan sore itu, Manajer Persib, H. Umuh Muchtar pun mengungkapkan harapan besarnya akan prestasi Persib di putaran kedua. Ia juga berharap, Persib bisa mengawali putaran kedua ini dengan meraih kemenangan.

Seperti halnya Daniel, Umuh pun menyimpan harapan besar kepada tiga pemain asing anyar yang baru direkrut Persib di putaran kedua, yaitu Abanda Herman (Kamerun), Miljan Radovic (Montenegro), dan Matsunaga Shohei (Jepang). "Mudah-mudahan dengan suntikan pemain baru, Persib bisa mencatat kemenangan sejak pertandingan pertama putaran kedua ini," katanya.

Tentang persoalan kelengkapan administrasi ketiga pemain asing ini, Umuh pun berharap, PT Liga Indonesia (LI) sudah mengeluarkan pengesahan sebelum kick-off melawan Semen Padang. Dengan begitu, katanya, ketiga pemain ini bisa langsung dimainkan.

Rencananya, rombongan Persib akan bertolak menuju Padang pada Kamis (3/3) dengan berkekuatan 19 pemain. Para pemain yang ditinggal di Bandung adalah Dadang Sudrajat (kiper), Yudi Khoerudin, Munadi, Jejen Zaenal Abidin, dan Rendi Saputra.

Gonzales "Digantung" Sendirian

Pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito mengungkapkan, bukan tidak mungkin ia akan "menggantung" Cristian Gonzales sendirian sebagai striker tunggal pada saat pasukannya menghadapi Semen Padang di Stadion H. Agus Salim Padang, Sabtu (5/3).

Namun striker berjuluk "El Loco" ini akan ditopang tiga pemain di belakangnya yang bertindak sebagai penyerang lubang. "Ini partai tandang. Jadi ada kemungkinan saya akan memasang formasi satu striker dan tiga second striker," kata Daniel usai memimpin sesi latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (2/3).

Daniel menjelaskan, satu striker yang akan dipasangnya di depan adalah Gonzales. "Biarkan Gonzales sendirian di depan. Ia hanya menunggu dikasih makan saja oleh pemain lainnya dari tengah," tambahnya.

Sedangkan untuk tiga penyerang lubang yang akan menopang Gonzales, Daniel mengaku memiliki banyak pilihan. "Kalau untuk tiga second striker, di sana saya bisa tempatkan Matsunaga (Shohei), (Miljan) Radovic, dan Atep," katanya.

Skenario formasi Daniel yang akan diturunkan pada saat melawan Semen Padang itu sudah dipraktikkannya pada sesi game internal yang dilakukan kemarin. Di tim yang mengenakan rompi yang kemungkinan besar jadi calon starter, tiga pemain di belakang Gonzales, yaitu Radovic, Matsunaga, dan Hilton Moreira. Di belakang ketiga pemain ini ada Hariono dan dua bek sayap Isnan Ali di kiri dan Siswanto di kanan. Sedangkan tiga pemain di sektor pertahanan adalah Abanda Herman, Maman Abdurahman, dan Wildansyah.

Meskipun demikian, Daniel membantah kalau tim berompi inilah yang bakal menjadi starter Persib pada saat dijamu Semen Padang. "Oh, ini belum tim inti. Saya punya 16 pemain inti yang siap dimainkan nanti. Jadi, masih ada kemungkinan berubah," katanya.

Eka pulih

Perubahan komposisi starter untuk pertandingan melawan Semen Padang dimungkinkan karena kapten tim Eka Ramdani yang sempat diragukan tampil, cedera engkel kaki kanannya berangsur pulih. Dalam game internal kemarin, Eka tampil penuh di tim yang tak mengenakan rompi bersama Atep dan Nova Arianto. "Eka masuk dalam daftar 19 pemain yang saya bawa ke Padang. Cederanya sudah pulih," ujar Daniel.

Hal lain yang bisa mengubah skenario Daniel untuk laga melawan Semen Padang adalah pengesahan tiga pemain asing baru oleh PT Liga Indonesia yang hingga kemarin masih ditunggu kedatangannya.

Pelita Jaya Pakai SJH Untuk Lawan Persib

Pelita Jaya Karawang yang menjadi tuan rumah laga kontra Persib Bandung, Sabtu (12/3/2011) akan mengalihkan tempat pertandingan dari Stadion Singaperbangsa, Karawang ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang.

Menurut Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Bandung, Marlan, Pelita Jaya sudah menyampaikan niatnya bertanding di Si Jalak Harupat. Meski penyampaiannya tidak langsung diajukan kepada Dispopar Kabupaten Bandung sebagai pihak pengelola.

“Meski disampaikannya kepada Persib, bukan ke pengelola. Tapi kami cukup terbuka terhadap keinginan pihak Pelita untuk menggunakan Jalak Harupat,” jelas Marlan.

Dispopar Kabupaten Bandung sendiri hanya memberikan syarat kepada Pelita untuk memenuhi sejumlah syarat lainnya, seperti izin keamanan dan pelaksanaan pertandingan dari pihak Kepolisian.

“Sepanjang ada izin dari pihak kepolisian, pengelola siap-siap saja memberikan kesempatan kepada tim manapun untuk memakai stadion Jalak Harupat,” tegas Marlan.

Sementara itu, Asisten Pelatih Pelita, Djajang Nurdjaman mengungkapkan pihaknya belum mendapat kepastian dari manajemen soal pengalihan tempat pertandingan kandang menghadapi Persib.

“Kita belum mendapatkan kabar dari pengurus atau manajemen. Tapi yang pasti tim harus selalu siap dalam menghadapi situasi apapun,” terang Djajang.

Keputusan Panpel Pelita mengajukan Si Jalak Harupat sebagai tempat pertandingan. Kabarnya selain pertimbangan keamanan, juga tak lepas dari potensi keuntungan lebih besar yang bisa diraup dibandingkan jika memainkan laga kandang melawan Persib di Singaperbangsa yang hanya berkapasitas 10 ribu penonton.

Daniel Matangkan Skuad Inti

Kendati gambarannya baru bisa diketahui pada sesi latihan sore di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (2/3), pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito mengaku sudah mengantongi nama-nama pemain yang akan masuk skuad inti dan bakal diturunkan pada laga melawan Semen Padang di Stadion H. Agus Salim Padang, Sabtu (5/3) mendatang.

Skuad inti yang sudah disusun Daniel itu akan dimatangkannya pada game internal yang akan digelarnya pada sesi latihan terakhir menjelang keberangkatan ke Padang, Kamis (3/3).

"Besok (hari ini, red) sore, saya akan adakan game internal. Dalam game itu, gambaran tim inti yang akan diturunkan sudah terlihat," kata pelatih asal Rembang ini, usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (1/3).

Meskipun gambaran tim utama akan dimatangkannya pada game internal ini, Daniel tidak akan menutup peluang para pemain lain untuk merebut posisi di tim inti.

"Ini hanya gambaran awal saja. Hingga menjelang pertandingan, saya masih akan terus mencoba komposisi terbaik. Jadi, semua pemain harus bersaing ketat mendapatkan posisi di tim inti yang akan saya turunkan nanti," kata mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.

Daniel memang tidak menyebutkan nama-nama pemain yang jadi kandidat masuk skuad intinya itu. Namun, kemungkinan 11 starter yang bakal diandalkan Daniel pada saat melawan Semen Padang tidak akan jauh dari Markus Horison Rihihina (kiper), Nova Arianto atau Muhammad Agung Pribadi, Maman Abdurahman, Abanda Herman (belakang), Isnan Ali, Atep, Hariono, Matsunaga Shohei, Miljan Radovic (tengah), Cristian Gonzales dan Hilton Mauro Moreira.

"Tapi sekali lagi, semuanya masih bisa berubah. Pemain tidak akan tahu siapa yang akan saya turunkan hingga menjelang pertandingan," ujar Daniel.

Pada sesi latihan kemarin, Daniel kembali mematangkan eksekusi bola-bola mati, baik dari tendangan bebas, tendangan penjuru hingga tendangan penalti. Untuk tendangan bebas, Daniel mengaku sudah menginstruksikan Matsunaga dan Radovic untuk mengambilnya. "Saya tahu, di negaranya mereka (Radovic dan Matsunaga, red) adalah spesialis bola-bola mati," katanya.

Untuk eksekutor tendangan penalti, Daniel tetap menunjuk Gonzales sebagai penendang pilihan pertama. "Gonzales memang pernah gagal melakukan tendangan penalti. Tapi, dia tetap pilihan pertama. Pemain lainnya, Matsunaga dan Radovic," ujarnya.

Dikatakan Daniel, tendangan bola-bola mati harus dimaksimalkan menjadi sebuah gol karena selama ini, Persib selalu membuang "hadiah" yang diberikan wasit ini.

Rindu Si Jalak Harupat

Sementara itu, Striker berdarah Uruguay, Cristian "El Loco" Gonzales mendukung rencana Persib Bandung memindahkan homebase mereka dari Stadion Siliwangi ke Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011.

Gonzales percaya, Persib bisa meraih hasil yang lebih baik jika memainkan laga kandangnya di stadion milik Pemerintah Kab. Bandung ini.

"Lapangan di sini (Stadion Siliwangi, red) tidak cocok untuk pemain Persib yang bermain dengan teknik. Lapangan ini kurang bagus. Karena itu, saya senang kalau Persib bisa main di Jalak Harupat," kata Gonzales usai sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Selasa (1/3).

Gonzales mencontohkan, dalam dua musim terakhir, ketika Persib selalu bermain di Stadion Si Jalak Harupat, kemenangan demi kemenangan terus diraih tim kebanggaan bobotoh ini. Berkat hasil positif selama bermain di Stadion Si Jalak Harupat ini, Persib bisa mengakhiri kompetisi di papan atas

Daniel Bidik Piala Indonesia

Pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito optimistis pasukannya bisa memetik hasil yang lebih baik di putaran II Liga Super Indonesia (LSI) yang akan dimulai 5 Maret mendatang. Apalagi jika melihat jarak antar pertandingan yang tidak seketat putaran I.

Dengan jadwal yang telah dirilis BLI, Persib sebenarnya sedikit diuntungkan. Untuk laga kandang, menurut Daniel, secara matematis perolehan poin yang bisa diraih "Maung Bandung" pada putaran II nanti, bisa melebihi yang diraih pada putaran I.

"Pola jadwal pertandingan cukup mendukung, mudah-mudahan tidak berubah dan kita bisa maksimalkan. Untuk partai kandang, kita tentu berharap semuanya (9 laga kandang) bisa diakhiri dengan kemenangan," jelas Daniel kepada VIVAnews.com, Minggu (27/2).

Persib akan memulai perjuangannya di putaran II dengan bertandang ke Kota Padang menghadapi tuan rumah Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Padang, Sabtu, 5 Maret mendatang.

Bidik Piala Indonesia

Sementara di ajang LSI, Daniel bakal lebih fokus mengangkat prestasi Maung Bandung hingga masuk "5 Besar" klasemen akhir sesuai target dari manajemen. Pelatih berusia 58 tahun ini, mengaku konsentrasi tinggi bakal tertuju ke Piala Indonesia.

Bagi Maung Bandung, Piala Indonesia memang jadi ajang satu-satunya yang paling memberikan peluang meraih prestasi tinggi atau juara. "Piala Indonesia lebih rasional kalau bicara soal juara," tegasnya.

Bermodal perubahan di susunan materi pemain, dengan masuknya sejumlah pilar anyar di antaranya Abanda Herman, Matsunaga Shohei (pemain Jepang), dan Miljan Radovic plus tambahan pemain dari skuad Persib U-21, Daniel merasa optimistis

Radovic Masuk Skuad Inti

Pelatih Daniel Roekito memastikan, Miljan Radovic, gelandang asal Montenegro yang baru direkrut Persib Bandung, akan masuk dalam daftar pemain inti yang bakal diandalkannya pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011. Tentang usia Radovic yang sudah mencapai 35 tahun, mantan pelatih Persiba Balikpapan ini mengaku tidak mengkhawatirkannya.

"Dia akan langsung bisa menjadi pemain inti. Kalau tidak menjadi pemain inti, buat apa kita datangkan pemain asing. Soal usianya, saya kira tidak masalah. Banyak pemain Persib lain yang berusia di atas 30 tahun," kata Daniel usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Kamis (24/2).

Dalam kesempatan itu, Daniel juga memuji habis pemain yang sebelumnya berkostum OFK Petrovac ini. Karena itu, ia sama sekali tidak punya alasan untuk menyimpannya di bangku cadangan. "Radovic itu bagus. Tipikal dan karakternya seperti Mijo Dadic, pemain saya di Persiba dulu. Dia pintar, profesional, sopan, disiplin, dan pekerja keras. Untuk ukuran Indonesia, dia sangat istimewa. Makanya, saya suka dia," tambah pelatih berusia 58 tahun ini.

Selain Radovic, Daniel juga mengatakan kalau dirinya kepincut dengan Zdravko Dragicevic, striker Montenegro yang datang bersama Radovic. "Dia (Dragicevic, red) juga bagus sebagai striker. Sayang, kuota pemain asing (non-Asia, red) kita sudah habis," katanya.

Daniel berharap kehadiran Radovic bersama pemain asal Jepang, Matsunaga Shohei akan semakin memperkuat lini tengah Persib yang kini sudah memiliki Eka Ramdani, Atep, dan Hariono sebagai pemain andalan. "Saya yakin, lini tengah kita akan semakin solid," katanya.

Fokus Fisik

Setelah memastikan merekrut Radovic dan Matsunaga dalam proses seleksi yang dilakukan selama tiga hari, kini Daniel mulai fokus mempersiapkan tim menghadapi laga pembuka putaran kedua LSI 2010/2011 saat Persib menjajal Semen Padang di Stadion H. Agus Salim Padang, 5 Maret mendatang.

Daniel mengatakan, fokus latihan pada pekan ini adalah peningkatan kualitas fisik yang saat ini berada di angka 60-70 persen. "Minggu ini, fokus kita peningkatan kualitas fisik. Tapi, fisiknya ada yang divariasikan dengan bola. Jadi, latihan teknik, taktik, dan strategi juga ada. Baru awal minggu depan, porsinya kita turunkan karena mendekati pertandingan," papar Daniel.

Matsunaga dan Radovic Tunggu ITC

Matsunaga dan Radovic Tunggu ITC
AHMAD YANI,(GM)-
Kendati sudah dikontrak secara resmi, dua pemain asing teranyar Persib Bandung, Matsunaga Shohei (Jepang) dan Miljan Radovic (Montenegro) masih harus menunggu terbitnya international transfer certificate (ITC) untuk bisa memulai debutnya, pada pertandingan pembuka putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011 melawan Semen Padang, 5 Maret mendatang.

Sambil menunggu keluarnya ITC dari federasi sepak bola negaranya masing-masing, proses pendaftaran kedua pemain ke PT Liga Indonesia (PT LI) segera dilakukan Persib karena masa pendaftaran ditutup pada tanggal 28 Februari 2011 ini.

"Semua masalah administrasi sudah beres, termasuk penandatanganan kontrak. Sekarang yang sedang kita tunggu ITC Matsunaga dan Radovic," kata Sekretaris Tim Persib, Yudiana di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Jumat (25/2).

Ketika ditanya apakah Matsunaga dan Radovic sudah bisa main saat melawan Semen Padang, Yudiana tidak berani memastikan. "Semuanya akan sangat tergantung dari cepat atau tidaknya ITC dari Federasi Sepak Bola Jepang dan Montenegro," kata Yudiana.

Berbeda dengan Matsunaga dan Radovic, Abanda Herman, bek asal Kamerun yang baru direkrut Persib pada putaran kedua ini tidak harus menunggu ITC. Sebab tim mantan pemain Persija Jakarta ini adalah Persema Malang yang akhirnya menyeberang ke Liga Primer Indonesia (LPI). "Kalau Abanda tidak perlu ITC, karena sebelumnya sudah bermain di Indonesia," kata Yudiana

Menyangkut proses pendaftaran kedua pemain tersebut, Yudiana mengatakan, Matsunaga akan didaftarkan ke PT LI dengan kostum bernomor punggung 18, Abanda Herman 6, dan Radovic 58.

Nomor keberuntungan

Sementara itu, setelah resmi menandatangani kontrak, Kamis (24/2) malam, Radovic mengadakan konferensi pers di Hotel Royal Merdeka, tempatnya menginap. Ia membenarkan, dirinya memilih kostum dengan nomor punggung 58.

"Sebenarnya saya biasa memakai nomor 8. Tapi karena di sini sudah ada (dipakai Eka Ramdani, red), saya pilih 58. Saya berharap, ini menjadi nomor keberuntungan saya," kata mantan pemain OFK Petrovac ini.

Setelah berkostum Persib, Radovic bertekad memberikan seluruh kemampuan terbaiknya agar prestasi tim meningkat. "Saya senang bergabung dengan tim ini. Saya juga senang dengan suporter di sini. Karena itu, saya berjanji untuk menunjukkan penampilan terbaik saya selama di sini," katanya.

Tentang usianya yang sudah menginjak 35 tahun, Radovic memastikan hal itu tidak akan menjadi kendala. "Saya kira, itu bukan masalah. Pemain Eropa bisa bermain lama. Banyak pemain Eropa yang masih main sampai usia 40 tahun," katanya

Daniel Ingin Uji Coba

Putaran kedua seminggu lagi akan dimulai. Persib Bandung yang kini masih terjerembab di papan bawah bertekad memperbaiki posisi. Lima besar menjadi bidikan Persib di akhir kompetisi.

Agar bisa semakin baik, Maung Bandung melakukan pembenahan. Di antaranya merekrut tiga pemain baru. Satu pemain belakang dan dua pemain tengah kini resmi berseragam Persib. Pemain anyar Persib adalah bek tengah asal Kamerun Abanda Herman, gelandang tengah asal Jepang Matsunaga Shohei dan playmaker asal Montenegro Miljan Radovic.

Agar permainan antara pemain lama dan anyar bisa lebih padu, Pelatih Persib Daniel Roekito sebenarnya ingin ada pertandingan uji coba. "Saya inginnya demikian. Tapi sepertinya tidak bisa," kata Daniel kepada wartawan di Stadion Siliwangi, Sabtu (26/2) pagi.

Menurutnya, waktu yang hanya tinggal seminggu tidak memungkinkan bagi Persib untuk menggelar pertandingan uji coba. Namun Daniel punya cara untuk mengakalinya. "Paling uji coba antara pemain saja," ujar mantan Pelatih Persik Kediri ini.

Pada latihan Sabtu pagi, Daniel masih menekankan masalah fisik. Namun, latihan teknik dan taktik pun mulai diberikan kepada para pemain. Bahkan di akhir latihan, ia menggelar gim internal setengah lapangan. Di gim ini, terlihat kualitas Miljan. Ia bisa memberikan umpan terobosan yang tepat kepada teman-temannya.

"Latihan besok masih ada bagian fisik. Sekitar 30 persen. Baru minggu depan masuk pada taktik," ucap Daniel.

Persib akan mengawali putaran kedua pada Sabtu 5 Maret dengan bertandang ke kandang Semen Padang. Menurut jadwal yang diterima Tribun, laga ini akan disiarkan langsung oleh ANTV pukul 19.00.

Profil Miljan Radovic

Setelah kemarin pelatih Persib Daniel Roekito merekomendasikan gelandang enerjik asal Jepang Matsunaga Shohei untuk direkrut kepada manajemen, hari ini Daniel juga merekomendasikan Miljan Radovic, gelandang asal Montenegro yang juga mantan pemain timnas negaranya itu untuk segera direkrut Persib.

Radovic datang bersama rekan senegaranya Dragicevic Zravko malam tadi dan mengikuti latihan Persib pagi ini dengan izin khusus dari Daniel, karena sebelumnya Daniel sempat menolak striker Singapura Itimi Dickson yang juga ingin ikut seleksi.

Pemain kelahiran Montenegro 18 Oktober 1975 ini masih tercatat sebagai pemain klub Petrovac FC yang bermain di Montenegrin First League, liga utama di Montenegro. Sebelumnya Radovic juga tercatat pernah bermain untuk klub Anorthosis Famagusta (liga Yunani), Sivasspor (liga Turki), NK Celik Zenica (Liga Primer Sarajevo) dan SK Sturm Graz (Bundesliga Austria).

Pemain dengan tinggi 180 cm dan berat 75 kg ini, pada kompetisi Montenegrin First League tahun ini yang sedang dijalaninya sekarang, sudah bermain sebanyak 1490 menit dimana bermain 16 kali sebagai starter dan 1 kali sebagai pemain pengganti dengan torehan 2 gol.

Pemain berusia 35 tahun dan sempat menjadi bagian dari tim nasional Montenegro ini juga pernah merasakan bermain pada kompetisi Europa League meskipun hanya pada babak kualifikasi.

Rekrut Radovic, Pablo Dilepas

Setelah memastikan satu tempat untuk gelandang asal Jepang, Matsunaga Shohei, manajemen klub Persib Bandung akhirnya merekrut gelandang asal Montenegro, Miljan Radovic. Kendati baru bergabung dalam sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (23/2), bersama seorang rekannya, Zdravko Dragicevic, penampilan Radovic langsung memikat hati pelatih Daniel Roekito.

"Jujur saja, pemain yang nomor 30 ini (Radovic, red) sangat bagus. Dalam keadaan jetlag karena baru datang semalam saja, dia sudah bagus," kata Daniel yang didampingi Wakil Manajer Persib, H. Deddy Firmansyah, usai sesi latihan.

Setelah Daniel dan Deddy melaporkan ketertarikannya terhadap Radovic kepada Manajer Persib, H. Umuh Muchtar pada siang harinya, gelandang yang terakhir bermain di klub anggota Divisi Utama Liga Montenegro, OFK Petrovak ini langsung memasuki tahapan negosiasi.

"Selain Matsunaga, hari ini (kemarin, red) kita juga memutuskan mengambil pemain dari Montenegro (Radovic, red)," kata Umuh.

Pablo ke Persikab

Karena Radovic memegang paspor Montenegro, Persib harus "mengorbankan" satu dari tiga pemain asing non-Asia yang sudah dimilikinya, yaitu Pablo Alejandro Frances. Meski sempat menolak, Umuh mengaku sudah melepas dan mengembalikan striker asal Argentina ini kepada agennya, Eko Subekti pada pertemuan Selasa (22/2) malam.

"Karena pemain dari Montenegro itu masuk, Pablo harus kita lepas. Tadi malam (Selasa malam, red), saya sudah bertemu dengan agen Pablo dan menyerahkannya kembali. Sekarang sudah tidak ada masalah lagi," kata Umuh.

Berdasarkan informasi yang didapatkan "GM" dari Umuh, Pablo rencananya akan ditawarkan agennya ke Persikab. Kab. Bandung. Soal ini, Manajer Persikab, Marlan, S.I.P., M.Si. menyatakan ketertarikannya terhadap Pablo. Namun, katanya, sejauh ini manajemen Persikab masih melakukan proses negosiasi dengan pihak Pablo.

Sementara itu, setelah sempat dipertimbangkan, Persib akhirnya batal mengambil gelandang Persiba Balikpapan, Donny Fernando Siregar. "Kalau untuk Donny, kita tidak mengambilnya," tegas Umuh.

Meski sudah dilepas, Pablo dan Donny masih mengikuti sesi latihan Persib di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu (23/2). Selain Pablo dan Donny, Oscar Aravena pun masih ikut berlatih bersama para pemain Persib lainnya.

Pemain Seleksi di Hari Kedua Bertambah 9 Orang

Untuk menambal pos-pos yang ditinggalkan beberapa pemain yang memutuskan mundur dan direncanakan untuk dipinjamkan ke klub lain, di hari kedua seleksi tim Persib Bandung untuk putaran kedua Liga Super Indonesia ini, tim Persib kedatangan 9 pemain setelah pada hari pertama (Senin,21/2/2011) kemarin sudah menyeleksi 16 pemain lainnya.

Dari pantauan BoTN di Stadion Siliwangi sore ini, pemain lokal tampak mendominasi dari 9 pemain yang baru bergabung tersebut. Diantaranya adalah Muslim (Semen Padang), Donny F Siregar (Persiba Balikpapan), Dudi Hidayat (Persikasi Bekasi), Zainal Abidin (Pelita Jaya), Jajang Sukmara (Persib U-21), Jeffry (PSMS Medan). Sedangkan pemain asing yang baru bergabung hari ini adalah Marcel Schabenbeck (VFL 93 Hamburg), dan Ryandre Argian (El Diablo FC Singapura), Arnold Van Rooijes (Wageningen Belanda).

dengan demikian sudah ada 25 pemain yang mengikuti seleksi sejak hari kemarin (Senin 21/2/2011). Sementara jumlah pemain yang akan direkrut menurut manajer Persib H.Umuh Muhtar adalah 2 orang pemain Asia, 1 orang pemain Eropa, dan 2 atau 3 orang pemain muda dari Persib U-21. Pengumuman pemain yang lolos seleksi sendiri akan dilakukan sore ini setelah proses latihan sekaligus seleksi selesai.

Dimintai pendapatnya tentang para pemain yang baru bergabung hari in, pelatih Persib Daniel Roekito mengungkapkan bahwa kualitas pemain sudah bisa terlihat sejak 15 menit awal mereka menunjukkan kemampuannya, "Itu salah mereka sendiri. Lagi pula kemampuan mereka sudah bisa dilihat dari 15 menit pertama," ungkap Daniel.

Untuk menentukan pemain mana yang akan direkrut, selain meminta masukkan dari asisten pelatih, manajemen dan media, Daniel juga meminta pendapat kepada Eka Rhamdani dan Atep Rizal terkait pemain mana yang layak memperkuat Persib di putaran kedua nanti. [BoTN-Aung]

Profil Matsunaga Shohei


Dari sederet nama pemain asing yang mengikuti seleksi tim Persib Bandung untuk putaran kedua Liga Super Indonesia, pemain asal Jepang Matsunaga Shohei cukup menarik perhatian Bobotoh yang hadir langsung menyaksikan proses seleksi pada Senin (21/2/2011) kemarin.

Pemain kelahiran Shizuoka 7 Januari 1989 silam ini berposisi sebagai pemain tengah, tusukan dan umpan-umpannya yang ditunjukkan saat seleksi kemarin cukup membuat sebagian Bobotoh yang hadir kagum dan berharap pemain ini direkrut oleh tim Persib Bandung.

gelandang serang asal negeri samuari ini menurut data dari Transfer Market di Inggris mempunyai nilai jual sebesar 25.000 Euro atau 300 juta Rupiah.

Pria berusia 22 tahun ini sekarang masih tercatat sebagai pemain klub Ehime FC, yang berlaga pada konpetisi J-League divisi 2, di Ehime FC, Shohei baru bermain sebanyak 2 kali untuk klub yang berdiri pada 1970 itu.

Sebelumnya, Shohei tercatat pernah bermain untuk Schalke 04 II (Schalke 04 Junior) selama dua musim, yaitu pada tahun 2008 sampai 2010. untuk klub yang bermain di Regionalliga (tingkat ke 4 dari sistem sepakbola Jerman) ini, Shohei bermain sebanyak 13 kali atau 518 menit pada musim pertamanya dengan mencetak 1 gol, sementara di musim keduanya bersama Schalke 04 II, Shohei hanya bermain 5 kali sebagai pemain pengganti atau hanya 103 menit saja tanpa mencetak gol.

Shohei bisa bermain di dua posisi yang berbeda yaitu sebagai gelandang dan fullback. Pemain dengan tinggi 174 cm dan berat 64 kg ini bisa menggunakan kaki kanan ataupun kaki kiri sama baiknya. [BoTN-Aung]

13 dari 14 Pertadingan Persib Putaran 2 Disiarkan Langsung


Jadwal pertandingan peserta ISL di putaran ke 2 telah dirilis PT.Liga Indonesia hari ini. Persib Bandung akan memulai laga perdana putaran 2 dengan pertandingan tandang di Stadion H.Agus Salim markas tim Semen Padang FC pada tanggal 5 Maret 2011, Sabtu.

Persib Bandung sebagai tim paling populer di tanah air rupanya menjadi magnet yang kuat bagi pecinta sepak bola nasional, hal ini terbukti disiarkannya 13 dari 14 pertandingan Persib di putaran ke dua oleh stasiun televisi ANTV. Siaran langsung tersebut terdiri dari 5 laga tandang dan 8 laga kandang, hanya satu pertandingan yang tidak disiarkan secara langsung, yaitu laga kandang melawan Deltras Sidoarjo pada tanggal 16 Juni 2011, hari kamis.

Dalam jadwal siaran langsung ISL yang diterima oleh BoTN siang tadi, disebutkan bahwa Persib Bandung menjadi tim yang paling sering disiarkan oleh ANTV. diungkapkan admin twitter resmi ANTV @whatsonANTV, Siaran langsung Persib Bandung saat ini masih menjadi primadona bagi siarann langsung ISL, oleh karenanya ANTV secara khusus memilih Persib Bandung sebagai salah satu brand market ISL selain Persija Jakarta dan Arema Malang.

Pemain Muda Bisa Diandalkan


Mantan pemain dan pelatih Persib Bandung, Risnandar Soendoro menyatakan dukungannya terhadap sikap pelatih Daniel Roekito yang lebih memprioritaskan pemain lokal, khususnya pemain muda binaan Persib sendiri pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011.

Di mata Risnandar, dengan dukungan beberapa pemain senior, para pemain muda Persib sudah bisa diandalkan untuk mengangkat prestasi tim, setidaknya hingga papan tengah klasemen akhir LSI 2010/2011 ini.

"Saya sangat mendukung komitmen Daniel untuk memberikan kesempatan lebih kepada para pemain muda Persib di putaran kedua nanti. Sebab, saya menilai, kualitas pemain muda kita cukup bagus. Mereka hanya perlu ditopang oleh para pemain senior yang sudah jadi saja," kata Risnandar di sela-sela menyaksikan Kompetisi Intern Pengcab PSSI Kota Bandung di Stadion Persib, Jln. A. Yani, Jumat (18/2).

Komentar Risnandar ini terkait dengan rencana Persib untuk mendatangkan sejumlah pemain asing yang akan diseleksi pada awal pekan depan. "Saya bukannya tidak setuju dengan kehadiran pemain asing baru. Tapi, untuk situasi sekarang, ketika peluang Persib menjadi juara sudah sangat berat, bukankah lebih baik memaksimalkan pemain yang ada dan mematangkan pemain muda agar siap pakai pada musim depan? Saya yakin, untuk sekadar bertahan di LSI, para pemain muda dan pemain lokal sudah bisa diandalkan," paparnya.

Menurut Risnandar, selain bisa lebih mematangkan penampilan para pemain muda, memaksimalkan pemain yang ada akan berdampak kepada efisiensi pengeluaran dana Persib. "Saya tidak meragukan kemampuan pendanaan Persib. Tapi, karena berat untuk mengejar gelar juara, bukankah lebih baik Persib mengambil langkah efesiensi," ujarnya.

Tambah pengalaman

Senada dengan Risnandar, mantan pelatih Persib U-21, Mustika Hadi berpendapat, memaksimalkan pemain yang ada akan lebih bermanfaat buat Persib ketimbang jor-joran mendatangkan pemain asing baru. Sebab, katanya, jika para pemain muda diberikan kesempatan, hal itu akan menambah jam terbang dan kematangan permainan mereka.

"Untuk bisa menjadi juara, peluang Persib sudah sangat tipis. Karena itu, saya menyarankan pelatih Persib lebih mengoptimalkan peran pemain muda dan pemain lokal yang ada. Tujuannya jelas untuk kepentingan musim depan. Jika permainan sudah matang, para pemain muda Persib itu bisa dijadikan pilar utama dalam perburuan gelar juara musim depan," kata Mustika.

KPK Jadikan Persib Percontohan Klub Bebas APBD


Di tahun 2013 mendatang, semua klub sepak bola profesional di Indonesia tidak boleh lagi menggunakan dana APBD untuk pembiayaannya. Pasalnya, kini pemerintah sedang mengkaji sebuah peraturan pemerintah (PP) yang akan melarang pendanaan klub-klub sepak bola profesional dari dana APBD. Rencananya, PP itu akan keluar pada 2012 mendatang.

Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Dede Yusuf yang merupakan duta Persib, bersyukur jika Persib kini sudah tidak tergantung lagi dari dana APBD. Dan karena itulah, Persib dijadikan percontohan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai klub sepak bola yang bisa dikategorikan "bersih" dari APBD. "Tadi KPK datang ke kami. Mereka berdiskusi tentang langkah-langkah Persib lepas dari APBD. Jadi Persib tidak mungkin dan mustahil untuk menerima dana APBD lagi," katanya kepada wartawan di Gedung Sate Jln. Diponegoro Kota Bandung, Kamis (9/2) siang usai menerima kunjungan KPK.

Dalam pertemuan itu, Dede memaparkan tentang strategi dan tahapan Persib lepas dari APBD mulai dari pembentukan perusahaan terbatas, mencari sponsor dan penawaran saham. Untuk Persib, kata Dede, memang tidak terlalu sulit lepas dari APBD karena termasuk klub dengan rating tertinggi dan dalam sisi bisnis sangat menjual. "Yang saya kuatirkan ialah klub-klub lain yang kurang menjual. Saya mengkuatirkan, klub-klub tersebut jika lepas dari APBD akan kolaps sehingga keluar dari klub. Makanya, saya juga memberi sejumlah opsi agar klub-klub itu tidak kolaps seperti melalui BUMD, merger, bantuan terbatas KONI dan lainnya. Karena itu perlu ada masa transisi sebelum aturan tersebut dilaksanakan. Minimal satu tahun," ujarnya.

Dede menambahkan, menurut aturan itu, nantinya dana APBD yang diberikan ke KONI hanya boleh dipakai untuk pembinaan dan pembangunan sarana olah raga. "Artinya untuk sepakbola, berarti yang boleh diberi dana dari KONI adalah klub-klub yang masih pembinaan seperti tim umur 21 dan umur 23," katanya.

Duo Pemain Singapura Resmi Mundur dari Persib


Bandung - Baihakki Bin Khaizan dan Shahril Ishak resmi mengundurkan diri dari skuad Persib. Kedua pemain timnas Singapura ini
sudah memberikan surat pengunduran dirinya kepada manajemen Persib pagi tadi.

Manajer Persib Umuh Muchtar mengaku sudah menyetujui pengunduran diri Baihakki dan Shahril dengan syarat kedua pemain itu mengembalikan down payment (DP) sebesar 20 persen kepada Persib. Hal itu sesuai klausul kontrak yang sudah ditandatangani. Selain itu, gaji pun sudah tak akan dibayarkan lagi sejak diterimanya surat pengunduran diri mereka.

"Baihakki, Shahril dan Nova sudah resmi mengundurkan diri dari Persib. Suratnya sudah kita terima, dan kita juga sudah merestui mereka meninggalkan Persib," kata Umuh kepada wartawan, di Rumah Makan
Sederhana, Jalan riau, Senin (14/2/2011).

Baihakki dan shahril, kata Umuh, datang bersama agennya. Umuh mengaku
belum mengetahui tempat berlabuh ketiga pemain tersebut setelah lepas dari Persib.

"Saya tak banyak menanyakan kepada Baihakki, Shahril atau Nova, mau ke mana mereka setelah mundur dari Persib. Yang dia katakan hanya ada tawaran yang lebih baik, itu saja. Saya juga tidak mau tahu mereka mau ke mana," tegas Umuh

4 Pemain Persib Dicoret!

Usai berlaga di pertandingan terakhir putaran I Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, Persib Bandung tampaknya tidak ingin mengulur-ulur waktu untuk menghadapi putaran berikutnya. Persib rencananya akan langsung mengumumkan pemain yang dicoret pada Senin (14/2) ini.

"Malam ini (kemarin, red) kita langsung menggelar rapat evaluasi dengan manajemen dan tim pelatih. Kita akan langsung bahas tentang pemain yang akan dipertahankan di putaran II nanti. Dan besok (hari ini, red) sudah ada hasilnya," ujar Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar usai prtandingan Persib Bandung kontra Persijap Jepara di Sadion SIliwangi, Minggu (13/2).

Diungkapkan Umuh, diperkirakan ada 4 hingga 5 pemain yang tidak akan kembali digunakan jasanya pada putaran II nanti. Umuh memang tidak secara tegas menyebutkan nama-nama pemain yang akan dicoretnya. Namun secara tersirat, ia mengatakan pemain lokal yang bermain saat melawan Persijap dipastikan akan tetap dipertahankan.

"Saat melawan Pelita Jaya dengan komposisi yang hampir sama kita bisa menang. Pemain lokal ternyata bermain sangat baik," katanya.

Seperti diketahui, komposisi pemain saat Persib menghadapi Pelita Jaya memang tidak jauh berbeda saat menghadapi Persijap kemarin malam. Hanya posisi penjaga gawang dan striker yang berbeda. Saat melawan Pelita Jaya, penjaga gawang ditempati Dadang Sudrajat. Sedangkan striker, selain Cristian Gonzales, pelatih Daniel Roekito memainkan Airlangga. Sementara saat melawan Persijap, penjaga gawang kembali dipercayakan pada Markus Horison dan Rahmat Affandi bermain mendampingi Cristian Gonzales.

Sementara itu, untuk menggantikan pemain yang pergi, Persib diperkirakan akan mendatangkan 3 pemain anyar. Salah satunya yang sudah dipastikan yaitu bek asal Kamerun, Abanda Herman. Hadirnya Abanda dipastikan akan menggantikan posisi Nova Arianto yang dipastikan hengkang meninggalkan Persib.

Pemain Persib U-21

Selain itu, Persib juga akan memberikan kesempatan kepada 6-7 pemain Persib U-21 untuk mengikuti seleksi ke Persib senior. "Kita akan seleksi. Mereka akan dilihat terlebih dulu kualitasnya. Kita tidak ingin coba-coba. Di putaran II kita tidak boleh lagi coba-coba. Karena target kita masuk posisi empat besar," ujar Umuh

Putaran Dua, Persib Tambah Empat Pemain Baru

Bandung – Pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011, Persib Bandung dipastikan diperkuat empat pemain anyar untuk memperkuat kinerja tim yang diasuh pelatih Daniel Roekito.

Setelah resmi menggaet defender asal Kamerun Abanda Herman, Maung Bandung mengincar 3 pemain lagi yang semuanya asing. Ketiga pemain tersebut diproyeksi memperkuat di lini berbeda, yakni lini belakang, tengah, dan depan.

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menegaskan, keempat pemain tersebut akan menggantikan pemain-pemain yang akan dicoret mulai putaran dua mendatang. Untuk itu, pihaknya memberi tugas khusus kepada Daniel untuk menyeleksi pemain yang akan dicoret.

“Setelah Abanda Herman, kita proyeksikan merekrut tiga pemain lagi untuk putaran kedua nanti. Ketiga pemain ini, kemungkinan besar pemain Asia,” papar Umuh saat ditemui di kediamannya di Kampung Ciluluk, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jumat (11/2/2011).

Salah satu pemain yang tengah diincar, jelas Umuh, yakni pemain asal Australia Mijo Dadic karena Australi kini sudah masuk Benua Asia. Ditambah satu lagi pemain Asia untuk posisi pemain tengah atau penyerang.

Untuk Mijo, memang agak sulit dilabuhkan ke Persib karena Mijo masih terikat kontrak hingga akhir musim dengan Persiba Balikpapan. Umuh sendiri belum berani menyampaikan nama-nama pemain yang tengah didekatinya tersebut. Ia khawatir, terjadi seperti striker Malaysia Saffe Sali yang akhirnya gagal didatangkan ke Kota Bandung.

“Soal nama-nama nanti saja kalau memang sudah ada deal dengan pemain yang bersangkutan. Kami tidak akan umumkan dulu,” kilah Umuh.

Seusai aturan PT Badan Liga Indonesia (BLI), klub peserta LSI hanya diperbolehkan merekrut lima pemain asing, yang terdiri dua pemain Asia, dan tiga non-Asia.

Dengan datangnya dua pemain Asia nantinya, dipastikan pada putaran kedua Persib akan melepas duo Singapura, Sharil Ishak dan Baihakki bin Khaizan. Sedangkan untuk mendatangkan satu lagi pemain asing non-Asia, Persib harus mencoret salah satu pemain asingnya, yakni Pablo Frances atau Hilton Moreira.

Persib Bandung Mulai Pikirkan Liga Primer

Persib mulai berpikir untuk pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI) setelah menilai kinerja wasit belum maksimal dan masih cenderung merugikan tim tamu. Persib merasakan adanya ketidakadilan wasit Suharto saat "Maung Bandung" melawan Persisam Samarinda pada Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (20/1).

"Kami akan membahas efek dari ketidakadilan yang terjadi pada pertandingan tersebut. Hal itu agar Persib tidak dirugikan lagi. Namun, ikut LPI (Liga Primer Indonesia) belum dulu. Nanti saya akan bicara dengan pengurus, langkah apa yang harus dilakukan," ucap Manajer Persib Umuh Muchtar kepada wartawan Pikiran Rakyat Novianti Nurulliah dan Andri Gurnita di Samarinda, Kamis (20/1).

Umuh menilai, saat ini ada pihak-pihak yang ingin membuat Persib frustrasi dan bergeser ke kompetisi di luar organisasi Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). "Jangan-jangan ada yang tidak suka PSSI atau ingin membuat Persib terprovokasi. Namun, kami akan berusaha bertahan dan lihat perkembangannya seperti apa nanti," ujarnya.

Umuh menyayangkan keputusan wasit Suharto terhadap Cristian Gonzales pada pertandingan yang disiarkan langsung itu. "Tidak hanya saya yang kecewa, tetapi semua melihat. Malu wasit kayak gini. Mau jadi apa ke depannya BLI dan PSSI ini," katanya.

Menurut dia, keputusan Suharto itu tidak cerdas, tetapi Umuh tidak akan protes atau melaporkan wasit tersebut karena merupakan langkah sia-sia. "Saya tahu pengurus fair. Saya enggak menuduh. Hanya ini bukan kelasnya wasit seperti ini dipasang di Liga. Tidak tahu pengetesannya bagaimana. Dia enggak profesional. Ini jelas merugikan, merusak sepak bola, dan membuat Persib frustrasi," katanya.

Umuh menegaskan, pada dasarnya dia tidak ingin menyalahkan wasit. Namun, kasus kali ini berbeda karena wasit Suharto tidak profesional. "Kami pernah kalah di kandang, tetapi tidak apa-apa karena memang permainan bagus dan wasit profesional," katanya.

"Saya Tidak Menghina"

PERTANDINGAN Persisam Putra melawan Persib Bandung yang berlangsung di Stadion Segiri Samarinda, Kamis (20/1), memasuki menit ke-76. Skor masih imbang 0-0. Di layar ANTV, sebuah adegan yang sangat mengejutkan terjadi. Striker Persib, Cristian Gonzales tertegun menatap wasit Suharto, yang mengacungkan kartu merah ke arahnya.

Apa yang terjadi? Puluhan bobotoh yang hadir di acara nonton bareng Viking Persib Club di pelataran parkir Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, kebanyakan menggelengkan kepala.

Sebab di layar kaca sama sekali tak tertangkap adegan pelanggaran yang dilakukan Gonzales hingga membuatnya harus diganjar kartu merah.

"Kita juga bingung dan tidak tahu, kenapa wasit menghukum Gonzales dengan kartu merah," ujar asisten pelatih Persib, Robby Darwis ketika ditanya "GM" tentang penyebab keluarnya kartu merah dari saku Suharto untuk Gonzales.

Belakangan, situs simamaung.com melaporkan, striker berjuluk "El Loco" ini diganjar kartu merah langsung karena dianggap melontarkan kata-kata yang menghina asisten wasit.

Dugaan itu, tentu saja dibantah striker timnas Indonesia itu. Gonzales bahkan mengaku bingung dengan keputusan sang pengadil.

"Terus terang, saya tidak tahu kenapa wasit seperti itu. Kenapa mereka selalu berbuat tidak benar kepada Persib? Padahal saya tidak bilang apa-apa kepada wasit atau hakim garis. Ini benar-benar aneh," ujarnya.

Gonzales menuturkan, kartu merah langsung yang diterimanya dari Suharto tersebut, merupakan kejadian pertama sepanjang kariernya di Indonesia sejak tahun 2003. Akibat kartu merah itu, Gonzales dipastikan bakal absen pada saat Persib menjamu Arema Indonesia di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (23/1)

Prestasi Adalah Buah Dari Usaha Yang Panjang

Baru saja publik sepakbola di dunia dihibur oleh duel panas dua klub terbaik dunia dalam laga El Clasico (30/11/10), memang kita disini hanya bisa menonton tapi dari itu harusnya kita juga bisa belajar banyak tentang pemahaman dan cara pandang tim terhadap sebuah prestasi.

Ada yang sangat menarik, dari pernyataan Pep Guardiola setelah pertandingan berakhir yang mungkin dapat dijadikan pelajaran bagi Persib. "Saya mendedikasikan kemenangan ini kepada Rexach dan Cruyff karena mereka adalah orang-orang yang mengajarkan kami bermain seperti ini. Kemenangan ini telah dirintis sejak 15 tahun lalu karena mereka percaya kepada cara kami bersepak bola," ujar Guardiola.

Dari pernyataan tersebut kita harusnya belajar bahwa tidak akan ada prestasi bagi sebuah tim tanpa ada pondasi yang kuat dan kerja keras yang dibangun secara bertahap. Rexach dan Cruyff pada masanya telah menanamkan pondasi yang sangat kuat di Barcelona namun prestasi memang tidak datang secara instant, harus melalui perjalanan panjang hingga akhirnya bisa seperti sekarang ini.

Lalu sekarang jika kita lihat seteru abadi mereka, Real Madrid, cara pandang mereka terhadap prestasi selalu instant, semuanya mereka anggap bisa diraih seiring dengan datangnya para bintang ke Bernabeu, namun terbukti bahwa sepakbola bukan masalah bintang, sepakbola yang sebenarnya adalah masalah permainan kolektifitas sebelas pemain di lapangan yang kemudian dikemas lewat strategi yang diberikan oleh seorang pelatih.

Berangkat dari hal tersebut, jika kita lihat Persib saat ini, memang miris. Jika dari susunan pemainnya kita bisa ibaratkan Persib adalah miniatur Barcelona di Indonesia, terlalu jauh memang jika membandingkan kedua klub ini, tapi ada kesamaan yang dimiliki kedua klub ini, kedua klub ini adalah penyumbang pemain Tim Nasional paling banyak untuk negaranya masing-masing.

Disis lain, cara pandang Persib soal prestasi juga hampir sama dengan madrid, yang selalu ingin meraih prestasi instant. Bagaimanapun prestasi akan sangat sulit diraih jika kita tanpa perjuangan panjang. Seorang pelatih bertangan dingin seperti mourinho saja bisa manghadirkan treble winner setelah 3 musim.

Ada yang menarik jika melihat Persib di awal musim ini, seorang pelatih yang sukses melatih klub sebelumnya datang dan berkata, “Cukup aneh jika melihat, klub sebesar Persib tidak juara setelah 15 tahun”, lalu ia juga berkata, mungkin ia juga baru bisa menghadirkan prestasi setelah tiga atau empat musim ke depan. Setelah itu ia mulai menerapkan pondasi-pondasi yang sangat dibutuhkan oleh sebuah tim, salah satunya disiplin. Namun sayang karena perubahan yang ingin ia terapkan kepada para pemain untuk menanamkan pola pikir profesionalisme sebagai pemain bola yang sebenarnya, ternyata mendapat penolakan yang sangat keras.

Jika melihat dari sisi bobotoh, sangat wajar jika mengharapkan prestasi yang instant, karena memang itulah fitrahnya supporter, namun apapun yang terjadi dengan Persib, bobotoh akan terus memberikan dukungan. Itulah tugas Konsorsium, Manajemen, Pelatih dan Pemain untuk mengusahakannya. Sekarang, biarlah semua itu berlalu, segera akhiri polemik yang terjadi di tubuh tim dan percepat evaluasi dalam tim, semoga setelah ini Persib bisa menemukan pelatih yang bisa menanamkan pondasi baru bagi Persib seperti pada jaman jayanya dulu, pada saat generasi Ajat Sudrajat hingga Robby Darwis.

Pelatih Persib Minta Pemain Sadar Diri

Bandung - Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito meminta seluruh pemainnya memperbaiki jika ingin meraih kemenangan. Menurutnya, tanpa kesadaran dari diri pribadi, maka perbaikan dan peningkatan tim tak akan maksimal.

"Butuh kerja sama dan motivasi yang besar dari dalam diri agar bisa menjadi pemain bermental juara. Tanamkan sejak sekarang. Kita harus menjadi tim pemenang, kita harus bisa memperbaiki diri, dan berusaha bangkit," kata Daniel saat berdiskusi bersama pemain mengenai kelemahan tim yang harus
segera dibenahi, usai latihan kemarin sore, di Palembang.

Dalam pengarahan tersebut, Daniel terus mencoba mengangkat mental pemain dengan mengingatkan mereka untuk tetap bersemangat dan tidak terganggu konsentrasi latihan.

"Yang lalu biarkan saja berlalu. Mulai saat ini kita harus menatap ke depan dan mengintropeksi kesalahan kita di masa lampau dan berusaha untuk memperbaikinya sedikit demi sedikit," ucapnya.

Laga melawan Bontang FC, Minggu (16/1/2011), kata Daniel, adalah saat yang tepat untuk pemain memperbaiki permainan. Kepada pemain, Daniel juga mengaku sedikitpun tidak meragukan kemampuan para pemainnya.

"Yang paling penting, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk berubah menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

Atep Persib Janji Kontrol Emosi

Gelandang kanan Persib Bandung Atep berjanji akan berinstropeksi secara khusus sehingga bisa tampil lebih baik lagi dan tidak mudah terpancing emosi pada laga melawan Bontang FC, Minggu (16/1/2011).

Pernyataan Atep tersebut keluar usai berdiskusi dengan Pelatih Persib Daniel Roekito. Saat itu, Daniel meminta agar pemain memperbaiki diri dan berusaha bangkit. Sebab untuk meraih kemenangan butuh kerja sama dan motivasi tinggi dari dalam diri pemain.

"Saya harus memperbaiki diri, dan belajar untuk bermain lebih tenang lagi, terutama dalam mengontrol emosi," kata Atep, Jumat (14/1/2011).

Saat menghadapi Sriwijaya FC, Atep mengaku, dirinya bermain kurang tenang dan terlalu terburu-buru dalam mengambil setiap keputusan. Akibatnya, banyak peluang yang terbuang percuma.

"Saya ingin memperbaiki hal itu. Saya harus bermain lebih tenang lagi dan bisa mengontrol emosi," terangnya.

Laga melawan Bontang FC di markasnya di Stadion Mulawarman Bontang, Minggu (16/1/2011) nanti merupakan kesempatan bagi pemain asal Cianjur ini untuk menunjukan permainan yang lebih baik. Ia juga mengaku optimistis timnya bisa memenangkan pertandingan, terlebih Persib punya rekor bagus bermain di Bontang.

"Di Bontang kita punya rekor bagus. Saya yakin kita bisa mempertahankan
rekor itu. Semua pemain sudah melupakan kekalahan kemarin, saya yakin kita bisa bangkit," ucapnya.

Wildansyah Siap Tampil

Setelah sempat terserang demam dan terpaksa absen pada pertandingan melawan Sriwijaya FC Palembang di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Rabu (12/1) lalu, Wildansyah menyatakan kesiapannya untuk tampil pada saat Persib dijamu Bontang FC di Stadion Mulawarman Bontang, Minggu (16/1).

Wildansyah pun sudah menyatakan kesiapannya jika dipercaya pelatih untuk memperkuat sektor pertahanan yang dinilai sebagai titik lemah Persib ketika dibekap Sriwijaya FC 1-4. "Saya hanya terserang demam biasa. Sekarang sudah sembuh dan siap main kalau pelatih menurunkan saya," katanya ketika dihubungi "GM", Jumat (14/1).

Dikatakan Wildansyah, setelah diberi obat oleh dokter tim Persib, suhu tubuhnya langsung turun keesokan harinya dan kembali normal. Bahkan, katanya, sehari setelah pertandingan melawan Sriwijaya FC, ia sudah bergabung dalam sesi latihan Persib yang dilakukan di Lapangan Patrajaya Palembang, Senin (13/1).

Sebelumnya, dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani yang dihubungi secara terpisah, mengatakan, secara medis Wildansyah sudah bisa dimainkan pada pertandingan melawan Bontang FC. Namun, soal dimainkan atau tidaknya pemain jebolan Persib U-23 ini bergantung pada keputusan pelatih Daniel Roekito.

Selain Wildansyah, pada saat dijamu Bontang FC, bek tim nasional Indonesia, Maman Abdurahman yang absen akibat hukuman akumulasi kartu kuning juga sudah bisa dimainkan lagi.

Tak Mau Malu

LINI belakang Persib akhir-akhir ini sering menjadi sorotan setelah "Maung Bandung" mengalami kekalahan beruntun sejak awal musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011. Dari tujuh pertandingan, termasuk melawan PSM Makassar, Persib mencatat lima kali kekalahan. Terakhir, mereka dipermalukan tuan rumah Sriwijaya FC 1-4 di Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu (12/1) lalu.

Saat berhadapan dengan Sriwijaya, sosok pemain belakang Persib, Maman Abdurahman tidak ikut memperkuat tim. Lelaki kelahiran 12 Mei 1982 itu harus absen akibat akumulasi kartu kuning. Alhasil, Maman hanya jadi penonton.

Pada laga Minggu (16/1) menghadapi tuan rumah Bontang FC di Stadion Mulawarman, Maman kembali akan membela Persib setelah dua bulan disibukkan dengan kegiatan Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010.

Maman mengakui, lini belakang kerap menjadi bahan empuk ketika Persib sulit meraih kemenangan. "Lini belakang menjadi sorotan, ya saya terima. Enggak bisa menghindar lagi karena kami memang kebobolan banyak. Sebagai pemain belakang saya juga malu. Namun, saya lebih termotivasi untuk bermain lebih bagus lagi," tutur mantan pemain PSIS Semarang itu.

Maman menilai, saat melawan Sriwijaya, sebenarnya gol-gol lawan bukan dari proses, tetapi karena gol-gol servis. Menurut dia, hal itu karena para pemain kurang konsentrasi. Selain itu, kerja sama tim masih lemah.

"Namun, saya pikir pertandingan kemarin sudah bagus, cuma kita kurang konsentrasi dan disiplin. Ketika servis bola-bola mati, bukan hanya tanggung jawab pemain belakang, tetapi semua pemain. Siapa pun pemain lawan harus dijaga. Disiplin dan konsentrasi," kata pemain bernomor punggung lima ini.

Maman yakin pada saat itu, teman-temannya tidak bermasalah dengan komunikasi di lapangan. Menurut dia, komunikasi berjalan lancar. Namun, karena saat itu pemain mendapat tekanan, konsentrasi menjadi hilang dan intensitas komunikasi menjadi kurang.

Terkait dengan pola empat atau tiga pemain di belakang, Maman mengaku hal itu bukan inti dari permasalahan kekalahan Persib selama ini. Sebagai pemain, ia tidak mengalami masalah. Saat ini, Persib kembali diperkuat tiga pemain belakang. Sebelumnya, ketika ditangani Daniel Darko Janackovic, Persib memasang empat pilar pertahanan.

"Memang, ketika Persib ditangani Pak Daniel Roekito saya belum dimainkan. Mungkin di timnas pola 4-4-2 terus balik ke Persib dengan formasi 3-4-3. Saya sendiri, Alhamdulillah, enggak kagok, saya sudah memahami dua formasi itu," kata Maman.

Menurut Maman, yang penting adalah permainan di lapangan dan posisi yang tepat. "Kalau sudah demikian, saya rasa tidak masalah. Saya belum tahu formasi dari pelatih seperti apa. Namun, kalau dimainkan, saya sangat siap," kata lelaki berpostur 174 cm itu.

Maman, yang memperkuat timnas sejak 2006 itu menuturkan, "The Reds Equator" Bontang FC merupakan yang tim yang bagus. "Saya menghormati mereka. Mereka berada di posisi bawah karena masalah nonteknis," ujar pemain terbaik Liga Indonesia 2006 itu.

Maman tak ingin terpengaruh dengan kemenangan Persib terdahulu di kandang Bontang. Hal itu hanya berimbas pada kepercayaan diri pemain. " Ya percaya diri itu harus, tetapi jangan berlebihan. Pertandingan-pertandingan kemarin bukan pertandingan sekarang. Kita fokus, tidak memikirkan yang kemarin. Kita percaya diri, tetapi jangan lupa diri," kata Maman.

PRIMBON





LIGA INDONESIA, ''SUPER atau PRIMER'' ?

Liga Super Indonesia (LSI) adalah liga reguler
kasta tertinggi di Indonesia, dimana semua klub
pesertanya adalah klub profesional. Semua
klub profesional ini adalah badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas, jadi semua klub
peserta LSI adalah sebuah “business entity”.
LSI, diselenggarakan dan dimiliki PT Liga
Indonesia, yang juga adalah sebuah “business
entity”. Artinya, baik klub peserta liga maupun
lembaga pemilik liga, adalah perusahaan yang
berorientasi pada profit bisnis.
Bagaimana dengan Liga Primer Indonesia (LPI)
? Persis sama ! Pesertanya adalah klub
profesional dan berbentuk Perseroan Terbatas.
Penyelenggara dan pemiliknya adalah PT Liga
Primer Indonesia. Mereka adalah perusahaan
yang harus berorientasi pada profit agar bisa
“sustainable”.
Namun ada perbedaan dalam struktur
kepemilikan penyelenggara liga dan
kepemilikan klub peserta liga. PT Liga
Indonesia dimiliki 95% oleh PSSI. Sampai
sekarang tidak pernah diketahui dengan pasti
siapa pemilik 5% sisanya. Menurut beberapa
investigasi, 5% sisanya dimiliki oleh sebuah
yayasan bernama When I’m 64. Yayasan dengan
nama yang lumayan “edgy” ini, menurut
investigasi tersebut, dimiliki oleh dua tokoh
sepak bola dan usahawan besar Indonesia yang
kebetulan sama-sama punya inisial NB !
Namun, saya agak meragukan keabsahan
investigasi ini, karena belum pernah melihat
akta pendirian PT Liga Indonesia, dan mereka
yang menginvestigasi kini tergabung di PT Liga
Primer Indonesia.
PT Liga Primer, dimiliki oleh sebuah
konsorsium pengusaha yang dipimpin oleh
Arifin Panigoro. Siapa sajakah pengusaha
anggota konsorsium tersebut ? Sampai
sekarang tidak pernah jelas dan terbuka. Bisik-
bisik di kalangan para pengusaha nasional,
mereka yang tergabung dalam konsorsium LPI
terdiri dari seorang pengusaha perminyakan
asal Amerika Serikat dan seorang pengusaha
bisnis keuangan, otomotif & pertambangan
senior Indonesia dengan inisial TPR.
Namun sekali lagi, ini hanya bisik-bisik. Tentu
saja, baik PT Liga Indonesia dan PT Liga Primer,
sama-sama punya hak untuk merahasiakan
data-data yang mereka miliki. Jadi kalau harus
meminta konfirmasi dari mereka, mungkin
tidak akan pernah diberikan. Namun pola
hubungan klub dengan liga, di Liga Super
berbeda dengan pola hubungan klub dengan
liga di Liga Primer.
Klub peserta LSI tidak memiliki hubungan
kepemilikan dengan PT Liga Indonesia. Mereka
rata-rata adalah klub warisan masa kompetisi
sepak bola Indonesia, ketika masih terbagi
antara klub amatir perserikatan milik
Pemerintah Kota/Kabupaten dengan klub
semipro Galatama (Liga Sepakbola Utama).
Baru dua tahun belakangan ini mereka semua
harus menjadi klub professional berbentuk
Perseroan Terbatas (PT).
Jadi wajar apabila sebagian besar klub ini
diadopsi oleh para Pemkot/Kab dan masih
dibiayai oleh APBD. Setiap klub memakan biaya
rata-rata Rp 20 miliar pertahun. Jadi dalam satu
musim kompetisi yg diikuti oleh 18 klub
(kurang lebih 9 bulan) maka uang yang berputar
sekitar Rp 360 miliar. Bayangkan uang tersebut
80% nya adalah uang rakyat dalam APBD. Baru
pada 2009, PERSIB Bandung adalah satu-satunya
klub warisan perserikatan yang sudah tidak
menggunakan uang APBD Kota Bandung lagi.
Arema Indonesia, Semen Padang, dan Pelita
Jaya adalah klub warisan Galatama yang sejak
lahir memang tidak pernah menggunakan uang
APBD.
Sesuai dengan konsepnya, kepemilikan Liga
Primer akan dimiliki oleh klub pesertanya. Klub
peserta LPI rata-rata adalah klub bentukan
baru, atau “resurrection” dari klub lama yang
tidak puas dengan Liga Super Indonesia.
Persebaya Surabaya, Persema Malang, Persibo
Bojonegoro, dan PSM Makassar adalah klub
yang masuk kategori kedua.
Walau tidak ada satupun yang menggunakan
dana APBD, tetapi rata-rata klub di LPI juga
butuh dana operasional yang kurang lebih sama
dengan klub di LSI yang menggunakan APBD,
yaitu Rp 20 miliar pertahun. Jadi kalau
pesertanya 18 klub, maka uang yang berputar
juga Rp 360 miliar setahun. Darimanakah
mereka mendapat dana sebesar itu ?
Hampir semua klub peserta LPI mendapat
suntikan dana dari konsorsium PT Liga Primer
Indonesia. Suntikan dana ini masuk melalui
berbagai skema, dari pinjaman hingga
penyertaan modal. Pinjaman yang diberikan
nilainya tidak besar, tetapi penyertaan modal
bisa mencapai 90% yang tentu saja tidak
dibayarkan sekaligus, tapi sesuai jadwal, dengan
dibukukan sebagai “shareholders’ loan”. Artinya
apa ?
Hampir semua klub peserta LPI dimiliki oleh
konsorsium PT LPI. Konsekuensinya, PT LPI
menempatkan orang-orangnya di posisi
strategis & menentukan di tiap klub. Risikonya,
jika merugi, karena biaya operasional tidak
berhasil ditutupi oleh penghasilan tiket,
sponsor & hak siar maka akan ditanggung oleh
PT LPI ! Jika profit, tahu kan akan masuk ke
kantong siapa ?
Tentu saja orang lokal/daerah boleh membeli
kembali saham/”buy back” konsorsium LPI di
klub. Caranya, tentu dengan praktik bisnis
biasa. Jika dalam keadaan merugi bisa dibeli
dengan harga saham di bawah harga buku/
nominal saham. Namun, jika dalam keadaan
untung ?
Darimana Konsorsium LPI mendanai sekitar Rp
300 miliar setahun untuk operasional klub-klub
pesertanya ? Bisik-bisik lagi nih, dari seorang
manager investasi top Asia, tiga anggota
konsorsium LPI patungan sampai USD 60 juta !
Mereka berani “standby” dana sebesar itu untuk
diinvestasikan, karena potensi pasar
penggemar sepak bola Indonesia yang luar
biasa ! Kapitalisasi sebuah klub profesional di
Indonesia bisa mencapai USD 3 juta/tahun.
Sebuah kompetisi liga terdiri dari 18 klub,
maka silakan hitung sendiri kapitalisasi liga
sepak bola Indonesia yang selama ini
dimonopoli PT Liga Indonesia.
Potensi besar juga terdapat di tayangan siaran
langsung pertandingan liga sepak bola di layar
televisi. ANTV berani mengikat PT Liga
Indonesia untuk menayangkan LSI selama 10
tahun dari 2007, dengan nilai Rp 100 miliar.
Artinya ANTV harus membayar Rp 10 miliar
pertahun ke LSI. Angka fantastis ?
Coba kita “break down” dulu : Dengan
perolehan rating dan sharing tv di atas rata-rata
untuk setiap tayangan langsung pertandingan,
selama 9 bulan dalam setahun, maka
pemasukan iklannya pun akan dengan mudah
melewati angka Rp 10 miliar pertahun. Jadi
wajar apabila Indosiar pun menatap penuh
optimisme tayangan pertandingan LPI.
Apalagi sekarang opini dan simpati masyarakat,
yang tidak suka sepak bola sekalipun, sedang
condong ke LPI ! Opini dan simpati memang
condong ke LPI, karena Irfan Bachdim dan
Persema, memilih LPI dan menepis tekanan
dan ancaman PSSI atas mereka. Sikap Persema
dan Irfan Bachdim membuat skor sementara
LPI (1) – LSI (0)! Bahkan Irfan menjadi sosok
pahlawan perlawanan terhadap PSSI yang
dianggap tiran dan mengganjal LPI dengan
segala cara !
Pertikaian ini tentu saja bermuara pada satu
tujuan : menurunkan Nurdin Halid dari PSSI
beserta seluruh kepengurusan yang pro
padanya. Nah di sinilah mulai kita rasakan
nuansa politik yang kental dalam olah raga yang
kita anggap bisa bersih dari kepentingan politik.
Masyarakat pecinta sepakbola pun menjadi
politis ! Toh yang menginginkan dan teriak
“Nurdin turun...” di SUGBK saat final Piala AFF
2010 bukan orang partai politik ? Tapi
penonton ! ***

Benahi Penguasaan Emosi

Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito mengatakan, dirinya sebisa mungkin akan melatih dan membenahi penguasaan emosi dan manajemen mental para pemainnya. Hal tersebut diutarakannya sebagai sebuah upaya evaluasi terhadap pemain setelah melihat hasil pertandingan melawan Sriwijaya FC, Rabu (12/1).

Menurut Daniel, masalah mental adalah kelemahan lama tim "Maung Bandung" itu. "Untuk itu saya akan lebih banyak melatih masalah itu (mental-red.), karena anak-anak lemah sekali. Penyakit lama Persib, selalu kalah mental duluan," ujarnya ketika dihubungi "PR", Kamis (13/1).

Dia mengatakan, sejak awal telah mengetahui mengenai kelemahan yang membayangi Persib tersebut. Namun, saat itu mantan pelatih Persiba Balikpapan itu berpikir akan dengan mudah untuk mengubahnya. "Pada latihan-latihan yang kita lakukan selama ini juga saya selalu menerapkan masalah mental. Namun, ternyata hasilnya masih seperti ini," ujarnya.

Menurut pelatih asal Rembang itu, hal tersebut bisa terjadi karena tim asuhannya itu sangat mudah terpengaruh faktor-faktor di luar teknis seperti wasit dan suporter.

Ia mengatakan, masih membutuhkan waktu cukup lama untuk memperbaiki masalah mental tersebut. Menurut dia, melatih penguasaan emosi sama manajemen mental itu akan dilakukan dengan cara pemberian lebih banyak motivasi, semangat, dan juga pengalihan pikiran agar pemainnya tidak kehilangan fokus saat melaksanakan pertandingan.

Lebih lanjut, Daniel menjelaskan belum memiliki rencana untuk mengganti formasi pemainnya pada pertandingan melawan Bontang FC, Minggu (16/1) nanti. Menurut dia, pemain yang diturunkan beserta posisinya diperkirakan masih sama seperti ketika melawan Sriwijaya FC. Namun, Daniel mengisyaratkan bahwa pemain belakang Maman Abdurahman dan Wildansyah kemungkinan akan diturunkan. Mereka berdua tidak mengikuti laga Persib kontra Sriwijaya FC. Maman tidak bisa memperkuat tim Maung Bandung karena hukuman akumulasi kartu kuning, sedangkan Wildansyah dibekap sakit. "Ya, kemungkinan mereka berdua nanti bisa main," katanya.

Sementara itu, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar masih menaruh harapan dari Daniel Roekito yang gagal mencapai target menang pada debut pertamanya. Dia yakin bahwa Persib bisa meraih hasil yang lebih baik pada pertandingan yang akan mereka hadapi ke depannya. "Mudah-mudahan juga wasit pertandingan di Kalimantan bisa lebih baik dari yang Palembang," katanya.

Introspeksi

Pemain gelandang Atep mengungkapkan bahwa dirinya akan melakukan introspeksi diri secara khusus. "Memang ada evaluasi secara keseluruhan, tetapi saya mau introspeksi diri. Saya mau belajar lebih mengendalikan emosi," katanya.

Pemain yang dipercaya mengenakan ban kapten pada pertandingan melawan Sriwijaya FC itu mengatakan, dirinya memang bermain tidak cukup tenang dan terlalu terburu-buru. Hal itulah, menurut Atep, yang ingin diubahnya agar bisa menampilkan permainan yang lebih baik lagi.

Untuk pertandingan melawan Bontang FC nanti, Atep mengaku optimistis timnya bisa memenangkan pertandingan. "Soalnya setiap tanding ke sana (Bontang-red.) kita menang terus. Mudah-mudahan nanti juga bisa (menang-red.)," tuturnya.

Stadion Megah di Atas Rawa

, PEMBANGUNAN megaproyek Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage di Kel. Rancanumpang, Kec. Gedebage impian seluruh masyarakat Kota Bandung. Pembangunan yang dimulai sejak 30 September 2009 itu, direncanakan selesai akhir Desember 2011. Pelaksana proyek adalah PT Adhi Karya, sekaligus pemenang lelang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Penta Rekayasa Architecture selaku konsultan proyek, SUS Gedebage nantinya akan menjadi stadion bertaraf internasional pertama di Jabar. Seluruh tribun akan ditutupi atap yang dibuat menyerupai bentuk gendang, yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat futuristik, modern, dan kokoh.

Stadion nantinya akan berkapasitas 40.000 tempat duduk. Desainnya mengikuti standar Federation International Football Association (FIFA), sebagai Football Stadium Technical Recommendation Requirements dan FIFA Safety Guidelines.

Selain itu, juga mengantongi standar Indonesia, SNI T-25-1991-03 tentang standar perencanaan stadion. SUS Gedebage, bahkan akan mengalahkan Stadion Si Jalak Harupat yang belum berstandar internasional.

Namun demikian, hingga akhir Desember 2011, pembangunan SUS tidak akan rampung 100%. Berdasarkan data, pagu anggaran untuk pembanguan SUS Gedebage 80% sebesar Rp 623 miliar (Sesuai Perda Multiyears No. 06/ 2009).

Dengan pagu anggaran yang ada, hanya bisa untuk membangun SUS sekitar 80% dari seluruh bangunan yang sudah dirancang. Artinya, stadion sudah dibangun dengan fasilitas tempat duduk, namun baru hanya dilengkapi atap untuk tribun barat.

Selain itu, area site (luas keseluruhan lokasi SUS termasuk fasilitas lainnya seluas 24,5 ha), sudah diurug seluruhnya dan lansekap serta infrastruktur sebelah timur, barat, dan selatan sudah dikerjakan.

Sementara 20% lainnya yang belum dikerjakan, yaitu lansekap sebelah utara, scoring board, atap tribun timur, utara, dan selatan, lampu sorot lapangan serta struktur penyangga atap tribun timur ditunda.

Pembangunan SUS sendiri memang mengalami keterlambatan. Hingga akhir Desember 2010, pembangunan baru mencapai 16% dari target yang ditetapkan yaitu 23%. Keterlambatan lebih disebabkan intensitas hujan di Bandung yang cukup tinggi selama tahun 2010, yaitu mencapai 61% atau sekitar 226 hari. Untuk tahun 2011 sendiri diharapkan intensitas hujan hanya 20% saja sehingga progres pembangunan bisa mencapai target.

"Kalau curah hujannya seperti tahun 2010, kemungkinan besar pembangunan akan melenceng dari target. Dengan kata lain pembangunan baru bisa selesai sekitar bulan Juni 2012. Tapi kita masih memberikan toleransi karena ini termasuk force major, karena cuaca yang tidak bersahabat. Tidak ada sanksi karena bukan faktor kesengajaan. Harus jadi bagian toleransi pemerintah dalam pengerjaan," tutur Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda kepada wartawan, usai meninjau perkembangan pembangunan stadion seluas 5.000 m2 itu, beberapa waktu lalu.

Untuk tahun 2011, anggaran yang disiapkan sebesar Rp 373 miliar. Sesuai kesepakatan, pembiayaan untuk stadion itu 60% dari Pemkot Bandung dan 40% sisanya dari Pemprov Jabar. Sedangkan pembiayaan yang sudah dikeluarkan selama tahun 2010, sebesar Rp 182 miliar.

Kendala tanah

Sebagai stadion megah pertama di Kota Bandung bahkan Jawa Barat, pembangunan SUS Gedebage memang memiliki kendala terkait kontur tanah di lokasi pembangunan yang berbeda dengan kontur di daerah lainnya. Kontur tanah lunak bekas rawa, cukup memberi waktu panjang dalam proses pembangunan stadion.

Bangunan SUS Gedebage akan dibangun setinggi 5 meter dari permukaan tanah. Hal itu dilakukan untuk mengejar elevasi banjir yang biasa terjadi di daerah tersebut. Namun karena lahan yang digunakan lunak, maka ketinggian akan turun 1,7 meter hingga ketinggiannya menjadi 3,3 meter.

Dibangunnya stadion di atas tanah lunak, membuat kontraktor melakukan proses rekayasa teknologi untuk memadatkan tanah. Selain itu, rekayasa teknologi juga dilakukan agar proses pemadatan tidak memerlukan waktu lama.

Proses tersebut disebut Prefabricated Vertikal Drain (PVD). Secara harfiah, teknik tersebut akan dilakukan untuk mengeluarkan air dari dalam tanah. Dengan demikian, tanah lunak setinggi 30 meter di lokasi tersebut yang secara alami padat dalam puluhan tahun, dengan teknik PVD dapat dipadatkan dalam beberapa bulan saja.

PVD sendiri merupakan suatu material fabricated yang biasanya dikombinasikan dengan pekerjaan pre-load berupa timbunan tanah. Maksudnya adalah untuk memberikan beban pada tanah sehingga air yang terkandung dalam tanah bisa termobilisasi dengan lebih cepat.

Untuk menimbun site area seluas 24,5 ha, diperlukan 830 ribu m3 tanah yang diambil dari beberapa quory seperti dari Jatinangor, Batujajar, dan Baleendah. Pembangunan juga sempat terhambat, karena molornya pembukaan akses dari jalan Tol Padaleunyi