content bg

Persib Bandung Mulai Pikirkan Liga Primer

Persib mulai berpikir untuk pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI) setelah menilai kinerja wasit belum maksimal dan masih cenderung merugikan tim tamu. Persib merasakan adanya ketidakadilan wasit Suharto saat "Maung Bandung" melawan Persisam Samarinda pada Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (20/1).

"Kami akan membahas efek dari ketidakadilan yang terjadi pada pertandingan tersebut. Hal itu agar Persib tidak dirugikan lagi. Namun, ikut LPI (Liga Primer Indonesia) belum dulu. Nanti saya akan bicara dengan pengurus, langkah apa yang harus dilakukan," ucap Manajer Persib Umuh Muchtar kepada wartawan Pikiran Rakyat Novianti Nurulliah dan Andri Gurnita di Samarinda, Kamis (20/1).

Umuh menilai, saat ini ada pihak-pihak yang ingin membuat Persib frustrasi dan bergeser ke kompetisi di luar organisasi Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). "Jangan-jangan ada yang tidak suka PSSI atau ingin membuat Persib terprovokasi. Namun, kami akan berusaha bertahan dan lihat perkembangannya seperti apa nanti," ujarnya.

Umuh menyayangkan keputusan wasit Suharto terhadap Cristian Gonzales pada pertandingan yang disiarkan langsung itu. "Tidak hanya saya yang kecewa, tetapi semua melihat. Malu wasit kayak gini. Mau jadi apa ke depannya BLI dan PSSI ini," katanya.

Menurut dia, keputusan Suharto itu tidak cerdas, tetapi Umuh tidak akan protes atau melaporkan wasit tersebut karena merupakan langkah sia-sia. "Saya tahu pengurus fair. Saya enggak menuduh. Hanya ini bukan kelasnya wasit seperti ini dipasang di Liga. Tidak tahu pengetesannya bagaimana. Dia enggak profesional. Ini jelas merugikan, merusak sepak bola, dan membuat Persib frustrasi," katanya.

Umuh menegaskan, pada dasarnya dia tidak ingin menyalahkan wasit. Namun, kasus kali ini berbeda karena wasit Suharto tidak profesional. "Kami pernah kalah di kandang, tetapi tidak apa-apa karena memang permainan bagus dan wasit profesional," katanya.

"Saya Tidak Menghina"

PERTANDINGAN Persisam Putra melawan Persib Bandung yang berlangsung di Stadion Segiri Samarinda, Kamis (20/1), memasuki menit ke-76. Skor masih imbang 0-0. Di layar ANTV, sebuah adegan yang sangat mengejutkan terjadi. Striker Persib, Cristian Gonzales tertegun menatap wasit Suharto, yang mengacungkan kartu merah ke arahnya.

Apa yang terjadi? Puluhan bobotoh yang hadir di acara nonton bareng Viking Persib Club di pelataran parkir Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, kebanyakan menggelengkan kepala.

Sebab di layar kaca sama sekali tak tertangkap adegan pelanggaran yang dilakukan Gonzales hingga membuatnya harus diganjar kartu merah.

"Kita juga bingung dan tidak tahu, kenapa wasit menghukum Gonzales dengan kartu merah," ujar asisten pelatih Persib, Robby Darwis ketika ditanya "GM" tentang penyebab keluarnya kartu merah dari saku Suharto untuk Gonzales.

Belakangan, situs simamaung.com melaporkan, striker berjuluk "El Loco" ini diganjar kartu merah langsung karena dianggap melontarkan kata-kata yang menghina asisten wasit.

Dugaan itu, tentu saja dibantah striker timnas Indonesia itu. Gonzales bahkan mengaku bingung dengan keputusan sang pengadil.

"Terus terang, saya tidak tahu kenapa wasit seperti itu. Kenapa mereka selalu berbuat tidak benar kepada Persib? Padahal saya tidak bilang apa-apa kepada wasit atau hakim garis. Ini benar-benar aneh," ujarnya.

Gonzales menuturkan, kartu merah langsung yang diterimanya dari Suharto tersebut, merupakan kejadian pertama sepanjang kariernya di Indonesia sejak tahun 2003. Akibat kartu merah itu, Gonzales dipastikan bakal absen pada saat Persib menjamu Arema Indonesia di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (23/1)

Prestasi Adalah Buah Dari Usaha Yang Panjang

Baru saja publik sepakbola di dunia dihibur oleh duel panas dua klub terbaik dunia dalam laga El Clasico (30/11/10), memang kita disini hanya bisa menonton tapi dari itu harusnya kita juga bisa belajar banyak tentang pemahaman dan cara pandang tim terhadap sebuah prestasi.

Ada yang sangat menarik, dari pernyataan Pep Guardiola setelah pertandingan berakhir yang mungkin dapat dijadikan pelajaran bagi Persib. "Saya mendedikasikan kemenangan ini kepada Rexach dan Cruyff karena mereka adalah orang-orang yang mengajarkan kami bermain seperti ini. Kemenangan ini telah dirintis sejak 15 tahun lalu karena mereka percaya kepada cara kami bersepak bola," ujar Guardiola.

Dari pernyataan tersebut kita harusnya belajar bahwa tidak akan ada prestasi bagi sebuah tim tanpa ada pondasi yang kuat dan kerja keras yang dibangun secara bertahap. Rexach dan Cruyff pada masanya telah menanamkan pondasi yang sangat kuat di Barcelona namun prestasi memang tidak datang secara instant, harus melalui perjalanan panjang hingga akhirnya bisa seperti sekarang ini.

Lalu sekarang jika kita lihat seteru abadi mereka, Real Madrid, cara pandang mereka terhadap prestasi selalu instant, semuanya mereka anggap bisa diraih seiring dengan datangnya para bintang ke Bernabeu, namun terbukti bahwa sepakbola bukan masalah bintang, sepakbola yang sebenarnya adalah masalah permainan kolektifitas sebelas pemain di lapangan yang kemudian dikemas lewat strategi yang diberikan oleh seorang pelatih.

Berangkat dari hal tersebut, jika kita lihat Persib saat ini, memang miris. Jika dari susunan pemainnya kita bisa ibaratkan Persib adalah miniatur Barcelona di Indonesia, terlalu jauh memang jika membandingkan kedua klub ini, tapi ada kesamaan yang dimiliki kedua klub ini, kedua klub ini adalah penyumbang pemain Tim Nasional paling banyak untuk negaranya masing-masing.

Disis lain, cara pandang Persib soal prestasi juga hampir sama dengan madrid, yang selalu ingin meraih prestasi instant. Bagaimanapun prestasi akan sangat sulit diraih jika kita tanpa perjuangan panjang. Seorang pelatih bertangan dingin seperti mourinho saja bisa manghadirkan treble winner setelah 3 musim.

Ada yang menarik jika melihat Persib di awal musim ini, seorang pelatih yang sukses melatih klub sebelumnya datang dan berkata, “Cukup aneh jika melihat, klub sebesar Persib tidak juara setelah 15 tahun”, lalu ia juga berkata, mungkin ia juga baru bisa menghadirkan prestasi setelah tiga atau empat musim ke depan. Setelah itu ia mulai menerapkan pondasi-pondasi yang sangat dibutuhkan oleh sebuah tim, salah satunya disiplin. Namun sayang karena perubahan yang ingin ia terapkan kepada para pemain untuk menanamkan pola pikir profesionalisme sebagai pemain bola yang sebenarnya, ternyata mendapat penolakan yang sangat keras.

Jika melihat dari sisi bobotoh, sangat wajar jika mengharapkan prestasi yang instant, karena memang itulah fitrahnya supporter, namun apapun yang terjadi dengan Persib, bobotoh akan terus memberikan dukungan. Itulah tugas Konsorsium, Manajemen, Pelatih dan Pemain untuk mengusahakannya. Sekarang, biarlah semua itu berlalu, segera akhiri polemik yang terjadi di tubuh tim dan percepat evaluasi dalam tim, semoga setelah ini Persib bisa menemukan pelatih yang bisa menanamkan pondasi baru bagi Persib seperti pada jaman jayanya dulu, pada saat generasi Ajat Sudrajat hingga Robby Darwis.

Pelatih Persib Minta Pemain Sadar Diri

Bandung - Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito meminta seluruh pemainnya memperbaiki jika ingin meraih kemenangan. Menurutnya, tanpa kesadaran dari diri pribadi, maka perbaikan dan peningkatan tim tak akan maksimal.

"Butuh kerja sama dan motivasi yang besar dari dalam diri agar bisa menjadi pemain bermental juara. Tanamkan sejak sekarang. Kita harus menjadi tim pemenang, kita harus bisa memperbaiki diri, dan berusaha bangkit," kata Daniel saat berdiskusi bersama pemain mengenai kelemahan tim yang harus
segera dibenahi, usai latihan kemarin sore, di Palembang.

Dalam pengarahan tersebut, Daniel terus mencoba mengangkat mental pemain dengan mengingatkan mereka untuk tetap bersemangat dan tidak terganggu konsentrasi latihan.

"Yang lalu biarkan saja berlalu. Mulai saat ini kita harus menatap ke depan dan mengintropeksi kesalahan kita di masa lampau dan berusaha untuk memperbaikinya sedikit demi sedikit," ucapnya.

Laga melawan Bontang FC, Minggu (16/1/2011), kata Daniel, adalah saat yang tepat untuk pemain memperbaiki permainan. Kepada pemain, Daniel juga mengaku sedikitpun tidak meragukan kemampuan para pemainnya.

"Yang paling penting, kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk berubah menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

Atep Persib Janji Kontrol Emosi

Gelandang kanan Persib Bandung Atep berjanji akan berinstropeksi secara khusus sehingga bisa tampil lebih baik lagi dan tidak mudah terpancing emosi pada laga melawan Bontang FC, Minggu (16/1/2011).

Pernyataan Atep tersebut keluar usai berdiskusi dengan Pelatih Persib Daniel Roekito. Saat itu, Daniel meminta agar pemain memperbaiki diri dan berusaha bangkit. Sebab untuk meraih kemenangan butuh kerja sama dan motivasi tinggi dari dalam diri pemain.

"Saya harus memperbaiki diri, dan belajar untuk bermain lebih tenang lagi, terutama dalam mengontrol emosi," kata Atep, Jumat (14/1/2011).

Saat menghadapi Sriwijaya FC, Atep mengaku, dirinya bermain kurang tenang dan terlalu terburu-buru dalam mengambil setiap keputusan. Akibatnya, banyak peluang yang terbuang percuma.

"Saya ingin memperbaiki hal itu. Saya harus bermain lebih tenang lagi dan bisa mengontrol emosi," terangnya.

Laga melawan Bontang FC di markasnya di Stadion Mulawarman Bontang, Minggu (16/1/2011) nanti merupakan kesempatan bagi pemain asal Cianjur ini untuk menunjukan permainan yang lebih baik. Ia juga mengaku optimistis timnya bisa memenangkan pertandingan, terlebih Persib punya rekor bagus bermain di Bontang.

"Di Bontang kita punya rekor bagus. Saya yakin kita bisa mempertahankan
rekor itu. Semua pemain sudah melupakan kekalahan kemarin, saya yakin kita bisa bangkit," ucapnya.

Wildansyah Siap Tampil

Setelah sempat terserang demam dan terpaksa absen pada pertandingan melawan Sriwijaya FC Palembang di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Rabu (12/1) lalu, Wildansyah menyatakan kesiapannya untuk tampil pada saat Persib dijamu Bontang FC di Stadion Mulawarman Bontang, Minggu (16/1).

Wildansyah pun sudah menyatakan kesiapannya jika dipercaya pelatih untuk memperkuat sektor pertahanan yang dinilai sebagai titik lemah Persib ketika dibekap Sriwijaya FC 1-4. "Saya hanya terserang demam biasa. Sekarang sudah sembuh dan siap main kalau pelatih menurunkan saya," katanya ketika dihubungi "GM", Jumat (14/1).

Dikatakan Wildansyah, setelah diberi obat oleh dokter tim Persib, suhu tubuhnya langsung turun keesokan harinya dan kembali normal. Bahkan, katanya, sehari setelah pertandingan melawan Sriwijaya FC, ia sudah bergabung dalam sesi latihan Persib yang dilakukan di Lapangan Patrajaya Palembang, Senin (13/1).

Sebelumnya, dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani yang dihubungi secara terpisah, mengatakan, secara medis Wildansyah sudah bisa dimainkan pada pertandingan melawan Bontang FC. Namun, soal dimainkan atau tidaknya pemain jebolan Persib U-23 ini bergantung pada keputusan pelatih Daniel Roekito.

Selain Wildansyah, pada saat dijamu Bontang FC, bek tim nasional Indonesia, Maman Abdurahman yang absen akibat hukuman akumulasi kartu kuning juga sudah bisa dimainkan lagi.

Tak Mau Malu

LINI belakang Persib akhir-akhir ini sering menjadi sorotan setelah "Maung Bandung" mengalami kekalahan beruntun sejak awal musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011. Dari tujuh pertandingan, termasuk melawan PSM Makassar, Persib mencatat lima kali kekalahan. Terakhir, mereka dipermalukan tuan rumah Sriwijaya FC 1-4 di Stadion Jakabaring, Palembang, Rabu (12/1) lalu.

Saat berhadapan dengan Sriwijaya, sosok pemain belakang Persib, Maman Abdurahman tidak ikut memperkuat tim. Lelaki kelahiran 12 Mei 1982 itu harus absen akibat akumulasi kartu kuning. Alhasil, Maman hanya jadi penonton.

Pada laga Minggu (16/1) menghadapi tuan rumah Bontang FC di Stadion Mulawarman, Maman kembali akan membela Persib setelah dua bulan disibukkan dengan kegiatan Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010.

Maman mengakui, lini belakang kerap menjadi bahan empuk ketika Persib sulit meraih kemenangan. "Lini belakang menjadi sorotan, ya saya terima. Enggak bisa menghindar lagi karena kami memang kebobolan banyak. Sebagai pemain belakang saya juga malu. Namun, saya lebih termotivasi untuk bermain lebih bagus lagi," tutur mantan pemain PSIS Semarang itu.

Maman menilai, saat melawan Sriwijaya, sebenarnya gol-gol lawan bukan dari proses, tetapi karena gol-gol servis. Menurut dia, hal itu karena para pemain kurang konsentrasi. Selain itu, kerja sama tim masih lemah.

"Namun, saya pikir pertandingan kemarin sudah bagus, cuma kita kurang konsentrasi dan disiplin. Ketika servis bola-bola mati, bukan hanya tanggung jawab pemain belakang, tetapi semua pemain. Siapa pun pemain lawan harus dijaga. Disiplin dan konsentrasi," kata pemain bernomor punggung lima ini.

Maman yakin pada saat itu, teman-temannya tidak bermasalah dengan komunikasi di lapangan. Menurut dia, komunikasi berjalan lancar. Namun, karena saat itu pemain mendapat tekanan, konsentrasi menjadi hilang dan intensitas komunikasi menjadi kurang.

Terkait dengan pola empat atau tiga pemain di belakang, Maman mengaku hal itu bukan inti dari permasalahan kekalahan Persib selama ini. Sebagai pemain, ia tidak mengalami masalah. Saat ini, Persib kembali diperkuat tiga pemain belakang. Sebelumnya, ketika ditangani Daniel Darko Janackovic, Persib memasang empat pilar pertahanan.

"Memang, ketika Persib ditangani Pak Daniel Roekito saya belum dimainkan. Mungkin di timnas pola 4-4-2 terus balik ke Persib dengan formasi 3-4-3. Saya sendiri, Alhamdulillah, enggak kagok, saya sudah memahami dua formasi itu," kata Maman.

Menurut Maman, yang penting adalah permainan di lapangan dan posisi yang tepat. "Kalau sudah demikian, saya rasa tidak masalah. Saya belum tahu formasi dari pelatih seperti apa. Namun, kalau dimainkan, saya sangat siap," kata lelaki berpostur 174 cm itu.

Maman, yang memperkuat timnas sejak 2006 itu menuturkan, "The Reds Equator" Bontang FC merupakan yang tim yang bagus. "Saya menghormati mereka. Mereka berada di posisi bawah karena masalah nonteknis," ujar pemain terbaik Liga Indonesia 2006 itu.

Maman tak ingin terpengaruh dengan kemenangan Persib terdahulu di kandang Bontang. Hal itu hanya berimbas pada kepercayaan diri pemain. " Ya percaya diri itu harus, tetapi jangan berlebihan. Pertandingan-pertandingan kemarin bukan pertandingan sekarang. Kita fokus, tidak memikirkan yang kemarin. Kita percaya diri, tetapi jangan lupa diri," kata Maman.

PRIMBON





LIGA INDONESIA, ''SUPER atau PRIMER'' ?

Liga Super Indonesia (LSI) adalah liga reguler
kasta tertinggi di Indonesia, dimana semua klub
pesertanya adalah klub profesional. Semua
klub profesional ini adalah badan hukum
berbentuk Perseroan Terbatas, jadi semua klub
peserta LSI adalah sebuah “business entity”.
LSI, diselenggarakan dan dimiliki PT Liga
Indonesia, yang juga adalah sebuah “business
entity”. Artinya, baik klub peserta liga maupun
lembaga pemilik liga, adalah perusahaan yang
berorientasi pada profit bisnis.
Bagaimana dengan Liga Primer Indonesia (LPI)
? Persis sama ! Pesertanya adalah klub
profesional dan berbentuk Perseroan Terbatas.
Penyelenggara dan pemiliknya adalah PT Liga
Primer Indonesia. Mereka adalah perusahaan
yang harus berorientasi pada profit agar bisa
“sustainable”.
Namun ada perbedaan dalam struktur
kepemilikan penyelenggara liga dan
kepemilikan klub peserta liga. PT Liga
Indonesia dimiliki 95% oleh PSSI. Sampai
sekarang tidak pernah diketahui dengan pasti
siapa pemilik 5% sisanya. Menurut beberapa
investigasi, 5% sisanya dimiliki oleh sebuah
yayasan bernama When I’m 64. Yayasan dengan
nama yang lumayan “edgy” ini, menurut
investigasi tersebut, dimiliki oleh dua tokoh
sepak bola dan usahawan besar Indonesia yang
kebetulan sama-sama punya inisial NB !
Namun, saya agak meragukan keabsahan
investigasi ini, karena belum pernah melihat
akta pendirian PT Liga Indonesia, dan mereka
yang menginvestigasi kini tergabung di PT Liga
Primer Indonesia.
PT Liga Primer, dimiliki oleh sebuah
konsorsium pengusaha yang dipimpin oleh
Arifin Panigoro. Siapa sajakah pengusaha
anggota konsorsium tersebut ? Sampai
sekarang tidak pernah jelas dan terbuka. Bisik-
bisik di kalangan para pengusaha nasional,
mereka yang tergabung dalam konsorsium LPI
terdiri dari seorang pengusaha perminyakan
asal Amerika Serikat dan seorang pengusaha
bisnis keuangan, otomotif & pertambangan
senior Indonesia dengan inisial TPR.
Namun sekali lagi, ini hanya bisik-bisik. Tentu
saja, baik PT Liga Indonesia dan PT Liga Primer,
sama-sama punya hak untuk merahasiakan
data-data yang mereka miliki. Jadi kalau harus
meminta konfirmasi dari mereka, mungkin
tidak akan pernah diberikan. Namun pola
hubungan klub dengan liga, di Liga Super
berbeda dengan pola hubungan klub dengan
liga di Liga Primer.
Klub peserta LSI tidak memiliki hubungan
kepemilikan dengan PT Liga Indonesia. Mereka
rata-rata adalah klub warisan masa kompetisi
sepak bola Indonesia, ketika masih terbagi
antara klub amatir perserikatan milik
Pemerintah Kota/Kabupaten dengan klub
semipro Galatama (Liga Sepakbola Utama).
Baru dua tahun belakangan ini mereka semua
harus menjadi klub professional berbentuk
Perseroan Terbatas (PT).
Jadi wajar apabila sebagian besar klub ini
diadopsi oleh para Pemkot/Kab dan masih
dibiayai oleh APBD. Setiap klub memakan biaya
rata-rata Rp 20 miliar pertahun. Jadi dalam satu
musim kompetisi yg diikuti oleh 18 klub
(kurang lebih 9 bulan) maka uang yang berputar
sekitar Rp 360 miliar. Bayangkan uang tersebut
80% nya adalah uang rakyat dalam APBD. Baru
pada 2009, PERSIB Bandung adalah satu-satunya
klub warisan perserikatan yang sudah tidak
menggunakan uang APBD Kota Bandung lagi.
Arema Indonesia, Semen Padang, dan Pelita
Jaya adalah klub warisan Galatama yang sejak
lahir memang tidak pernah menggunakan uang
APBD.
Sesuai dengan konsepnya, kepemilikan Liga
Primer akan dimiliki oleh klub pesertanya. Klub
peserta LPI rata-rata adalah klub bentukan
baru, atau “resurrection” dari klub lama yang
tidak puas dengan Liga Super Indonesia.
Persebaya Surabaya, Persema Malang, Persibo
Bojonegoro, dan PSM Makassar adalah klub
yang masuk kategori kedua.
Walau tidak ada satupun yang menggunakan
dana APBD, tetapi rata-rata klub di LPI juga
butuh dana operasional yang kurang lebih sama
dengan klub di LSI yang menggunakan APBD,
yaitu Rp 20 miliar pertahun. Jadi kalau
pesertanya 18 klub, maka uang yang berputar
juga Rp 360 miliar setahun. Darimanakah
mereka mendapat dana sebesar itu ?
Hampir semua klub peserta LPI mendapat
suntikan dana dari konsorsium PT Liga Primer
Indonesia. Suntikan dana ini masuk melalui
berbagai skema, dari pinjaman hingga
penyertaan modal. Pinjaman yang diberikan
nilainya tidak besar, tetapi penyertaan modal
bisa mencapai 90% yang tentu saja tidak
dibayarkan sekaligus, tapi sesuai jadwal, dengan
dibukukan sebagai “shareholders’ loan”. Artinya
apa ?
Hampir semua klub peserta LPI dimiliki oleh
konsorsium PT LPI. Konsekuensinya, PT LPI
menempatkan orang-orangnya di posisi
strategis & menentukan di tiap klub. Risikonya,
jika merugi, karena biaya operasional tidak
berhasil ditutupi oleh penghasilan tiket,
sponsor & hak siar maka akan ditanggung oleh
PT LPI ! Jika profit, tahu kan akan masuk ke
kantong siapa ?
Tentu saja orang lokal/daerah boleh membeli
kembali saham/”buy back” konsorsium LPI di
klub. Caranya, tentu dengan praktik bisnis
biasa. Jika dalam keadaan merugi bisa dibeli
dengan harga saham di bawah harga buku/
nominal saham. Namun, jika dalam keadaan
untung ?
Darimana Konsorsium LPI mendanai sekitar Rp
300 miliar setahun untuk operasional klub-klub
pesertanya ? Bisik-bisik lagi nih, dari seorang
manager investasi top Asia, tiga anggota
konsorsium LPI patungan sampai USD 60 juta !
Mereka berani “standby” dana sebesar itu untuk
diinvestasikan, karena potensi pasar
penggemar sepak bola Indonesia yang luar
biasa ! Kapitalisasi sebuah klub profesional di
Indonesia bisa mencapai USD 3 juta/tahun.
Sebuah kompetisi liga terdiri dari 18 klub,
maka silakan hitung sendiri kapitalisasi liga
sepak bola Indonesia yang selama ini
dimonopoli PT Liga Indonesia.
Potensi besar juga terdapat di tayangan siaran
langsung pertandingan liga sepak bola di layar
televisi. ANTV berani mengikat PT Liga
Indonesia untuk menayangkan LSI selama 10
tahun dari 2007, dengan nilai Rp 100 miliar.
Artinya ANTV harus membayar Rp 10 miliar
pertahun ke LSI. Angka fantastis ?
Coba kita “break down” dulu : Dengan
perolehan rating dan sharing tv di atas rata-rata
untuk setiap tayangan langsung pertandingan,
selama 9 bulan dalam setahun, maka
pemasukan iklannya pun akan dengan mudah
melewati angka Rp 10 miliar pertahun. Jadi
wajar apabila Indosiar pun menatap penuh
optimisme tayangan pertandingan LPI.
Apalagi sekarang opini dan simpati masyarakat,
yang tidak suka sepak bola sekalipun, sedang
condong ke LPI ! Opini dan simpati memang
condong ke LPI, karena Irfan Bachdim dan
Persema, memilih LPI dan menepis tekanan
dan ancaman PSSI atas mereka. Sikap Persema
dan Irfan Bachdim membuat skor sementara
LPI (1) – LSI (0)! Bahkan Irfan menjadi sosok
pahlawan perlawanan terhadap PSSI yang
dianggap tiran dan mengganjal LPI dengan
segala cara !
Pertikaian ini tentu saja bermuara pada satu
tujuan : menurunkan Nurdin Halid dari PSSI
beserta seluruh kepengurusan yang pro
padanya. Nah di sinilah mulai kita rasakan
nuansa politik yang kental dalam olah raga yang
kita anggap bisa bersih dari kepentingan politik.
Masyarakat pecinta sepakbola pun menjadi
politis ! Toh yang menginginkan dan teriak
“Nurdin turun...” di SUGBK saat final Piala AFF
2010 bukan orang partai politik ? Tapi
penonton ! ***

Benahi Penguasaan Emosi

Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito mengatakan, dirinya sebisa mungkin akan melatih dan membenahi penguasaan emosi dan manajemen mental para pemainnya. Hal tersebut diutarakannya sebagai sebuah upaya evaluasi terhadap pemain setelah melihat hasil pertandingan melawan Sriwijaya FC, Rabu (12/1).

Menurut Daniel, masalah mental adalah kelemahan lama tim "Maung Bandung" itu. "Untuk itu saya akan lebih banyak melatih masalah itu (mental-red.), karena anak-anak lemah sekali. Penyakit lama Persib, selalu kalah mental duluan," ujarnya ketika dihubungi "PR", Kamis (13/1).

Dia mengatakan, sejak awal telah mengetahui mengenai kelemahan yang membayangi Persib tersebut. Namun, saat itu mantan pelatih Persiba Balikpapan itu berpikir akan dengan mudah untuk mengubahnya. "Pada latihan-latihan yang kita lakukan selama ini juga saya selalu menerapkan masalah mental. Namun, ternyata hasilnya masih seperti ini," ujarnya.

Menurut pelatih asal Rembang itu, hal tersebut bisa terjadi karena tim asuhannya itu sangat mudah terpengaruh faktor-faktor di luar teknis seperti wasit dan suporter.

Ia mengatakan, masih membutuhkan waktu cukup lama untuk memperbaiki masalah mental tersebut. Menurut dia, melatih penguasaan emosi sama manajemen mental itu akan dilakukan dengan cara pemberian lebih banyak motivasi, semangat, dan juga pengalihan pikiran agar pemainnya tidak kehilangan fokus saat melaksanakan pertandingan.

Lebih lanjut, Daniel menjelaskan belum memiliki rencana untuk mengganti formasi pemainnya pada pertandingan melawan Bontang FC, Minggu (16/1) nanti. Menurut dia, pemain yang diturunkan beserta posisinya diperkirakan masih sama seperti ketika melawan Sriwijaya FC. Namun, Daniel mengisyaratkan bahwa pemain belakang Maman Abdurahman dan Wildansyah kemungkinan akan diturunkan. Mereka berdua tidak mengikuti laga Persib kontra Sriwijaya FC. Maman tidak bisa memperkuat tim Maung Bandung karena hukuman akumulasi kartu kuning, sedangkan Wildansyah dibekap sakit. "Ya, kemungkinan mereka berdua nanti bisa main," katanya.

Sementara itu, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar masih menaruh harapan dari Daniel Roekito yang gagal mencapai target menang pada debut pertamanya. Dia yakin bahwa Persib bisa meraih hasil yang lebih baik pada pertandingan yang akan mereka hadapi ke depannya. "Mudah-mudahan juga wasit pertandingan di Kalimantan bisa lebih baik dari yang Palembang," katanya.

Introspeksi

Pemain gelandang Atep mengungkapkan bahwa dirinya akan melakukan introspeksi diri secara khusus. "Memang ada evaluasi secara keseluruhan, tetapi saya mau introspeksi diri. Saya mau belajar lebih mengendalikan emosi," katanya.

Pemain yang dipercaya mengenakan ban kapten pada pertandingan melawan Sriwijaya FC itu mengatakan, dirinya memang bermain tidak cukup tenang dan terlalu terburu-buru. Hal itulah, menurut Atep, yang ingin diubahnya agar bisa menampilkan permainan yang lebih baik lagi.

Untuk pertandingan melawan Bontang FC nanti, Atep mengaku optimistis timnya bisa memenangkan pertandingan. "Soalnya setiap tanding ke sana (Bontang-red.) kita menang terus. Mudah-mudahan nanti juga bisa (menang-red.)," tuturnya.

Stadion Megah di Atas Rawa

, PEMBANGUNAN megaproyek Stadion Utama Sepak Bola (SUS) Gedebage di Kel. Rancanumpang, Kec. Gedebage impian seluruh masyarakat Kota Bandung. Pembangunan yang dimulai sejak 30 September 2009 itu, direncanakan selesai akhir Desember 2011. Pelaksana proyek adalah PT Adhi Karya, sekaligus pemenang lelang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Penta Rekayasa Architecture selaku konsultan proyek, SUS Gedebage nantinya akan menjadi stadion bertaraf internasional pertama di Jabar. Seluruh tribun akan ditutupi atap yang dibuat menyerupai bentuk gendang, yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat futuristik, modern, dan kokoh.

Stadion nantinya akan berkapasitas 40.000 tempat duduk. Desainnya mengikuti standar Federation International Football Association (FIFA), sebagai Football Stadium Technical Recommendation Requirements dan FIFA Safety Guidelines.

Selain itu, juga mengantongi standar Indonesia, SNI T-25-1991-03 tentang standar perencanaan stadion. SUS Gedebage, bahkan akan mengalahkan Stadion Si Jalak Harupat yang belum berstandar internasional.

Namun demikian, hingga akhir Desember 2011, pembangunan SUS tidak akan rampung 100%. Berdasarkan data, pagu anggaran untuk pembanguan SUS Gedebage 80% sebesar Rp 623 miliar (Sesuai Perda Multiyears No. 06/ 2009).

Dengan pagu anggaran yang ada, hanya bisa untuk membangun SUS sekitar 80% dari seluruh bangunan yang sudah dirancang. Artinya, stadion sudah dibangun dengan fasilitas tempat duduk, namun baru hanya dilengkapi atap untuk tribun barat.

Selain itu, area site (luas keseluruhan lokasi SUS termasuk fasilitas lainnya seluas 24,5 ha), sudah diurug seluruhnya dan lansekap serta infrastruktur sebelah timur, barat, dan selatan sudah dikerjakan.

Sementara 20% lainnya yang belum dikerjakan, yaitu lansekap sebelah utara, scoring board, atap tribun timur, utara, dan selatan, lampu sorot lapangan serta struktur penyangga atap tribun timur ditunda.

Pembangunan SUS sendiri memang mengalami keterlambatan. Hingga akhir Desember 2010, pembangunan baru mencapai 16% dari target yang ditetapkan yaitu 23%. Keterlambatan lebih disebabkan intensitas hujan di Bandung yang cukup tinggi selama tahun 2010, yaitu mencapai 61% atau sekitar 226 hari. Untuk tahun 2011 sendiri diharapkan intensitas hujan hanya 20% saja sehingga progres pembangunan bisa mencapai target.

"Kalau curah hujannya seperti tahun 2010, kemungkinan besar pembangunan akan melenceng dari target. Dengan kata lain pembangunan baru bisa selesai sekitar bulan Juni 2012. Tapi kita masih memberikan toleransi karena ini termasuk force major, karena cuaca yang tidak bersahabat. Tidak ada sanksi karena bukan faktor kesengajaan. Harus jadi bagian toleransi pemerintah dalam pengerjaan," tutur Wakil Wali Kota Bandung, Ayi Vivananda kepada wartawan, usai meninjau perkembangan pembangunan stadion seluas 5.000 m2 itu, beberapa waktu lalu.

Untuk tahun 2011, anggaran yang disiapkan sebesar Rp 373 miliar. Sesuai kesepakatan, pembiayaan untuk stadion itu 60% dari Pemkot Bandung dan 40% sisanya dari Pemprov Jabar. Sedangkan pembiayaan yang sudah dikeluarkan selama tahun 2010, sebesar Rp 182 miliar.

Kendala tanah

Sebagai stadion megah pertama di Kota Bandung bahkan Jawa Barat, pembangunan SUS Gedebage memang memiliki kendala terkait kontur tanah di lokasi pembangunan yang berbeda dengan kontur di daerah lainnya. Kontur tanah lunak bekas rawa, cukup memberi waktu panjang dalam proses pembangunan stadion.

Bangunan SUS Gedebage akan dibangun setinggi 5 meter dari permukaan tanah. Hal itu dilakukan untuk mengejar elevasi banjir yang biasa terjadi di daerah tersebut. Namun karena lahan yang digunakan lunak, maka ketinggian akan turun 1,7 meter hingga ketinggiannya menjadi 3,3 meter.

Dibangunnya stadion di atas tanah lunak, membuat kontraktor melakukan proses rekayasa teknologi untuk memadatkan tanah. Selain itu, rekayasa teknologi juga dilakukan agar proses pemadatan tidak memerlukan waktu lama.

Proses tersebut disebut Prefabricated Vertikal Drain (PVD). Secara harfiah, teknik tersebut akan dilakukan untuk mengeluarkan air dari dalam tanah. Dengan demikian, tanah lunak setinggi 30 meter di lokasi tersebut yang secara alami padat dalam puluhan tahun, dengan teknik PVD dapat dipadatkan dalam beberapa bulan saja.

PVD sendiri merupakan suatu material fabricated yang biasanya dikombinasikan dengan pekerjaan pre-load berupa timbunan tanah. Maksudnya adalah untuk memberikan beban pada tanah sehingga air yang terkandung dalam tanah bisa termobilisasi dengan lebih cepat.

Untuk menimbun site area seluas 24,5 ha, diperlukan 830 ribu m3 tanah yang diambil dari beberapa quory seperti dari Jatinangor, Batujajar, dan Baleendah. Pembangunan juga sempat terhambat, karena molornya pembukaan akses dari jalan Tol Padaleunyi

Wildansyah Sakit, Yudi & Agung Disiapkan

Pelatih Persib Daniel Roekito belum menentukan pemain yang menempati posisi stopper mendampingi Baihakki bin Khaizan dan Nova Arianto, setelah Wildansyah terserang sakit panas menjelang pertandingan melawan Sriwijaya FC pada Kompetisi Liga Super Indonesia 2010-2011, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Rabu (12/1). Pemain belakang Persib itu jatuh sakit dalam perjalanan dari Bandung menuju Palembang.

Sakitnya Wildansyah diakui Daniel Roekito akan berpengaruh terhadap barisan pertahanan Persib, karena dia sebelumnya dipersiapkan mengisi posisi yang ditinggalkan Maman Abdurahman. Maman absen akibat akumulasi kartu kuning.

Daniel kini memiliki dua pilihan pemain muda antara M. Agung Pribadi dan Yudi Khoerudin dalam menjalankan skema permainan 3-4-3.

"Kami masih punya pemain belakang seperti Yudi dan Agung untuk meng-cover absennya Wildan dan Maman. Dan saya pikir, semua pemain saya sudah bagus, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Daniel kepada wartawan Pikiran Rakyat Eva Fahas dan M. Gelora Sapta, seusai melakukan uji coba lapangan di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Selasa (11/1).

Daniel mengatakan, meskipun akan mempertahankan formasi 3-4-3, para pemain diharapkan bisa lebih bersikap fleksibel. "Formasi mungkin tidak berubah, tetapi posisi pemain bisa fleksibel, terutama pemain tengah. Saat waktu menyerang, di depan itu bisa lima, saat bertahan juga di belakang bisa dibantu oleh pemain tengah. Disesuaikan saja dengan kebutuhan," tuturnya.

Saat beruji coba lapangan, Daniel juga sempat melakukan simulasi dalam timnya. Pada latihan itu, ia mencoba memperkirakan formasi lawan dalam laga nanti. "Ya tujuannya memang untuk mengantisipasi pola lawan. Mudah-mudahan anak-anak bisa mempraktikkannya besok (hari ini-red.)," katanya.

Disinggung mengenai susunan pemain, Daniel lagi-lagi berkelit. Menurut dia, pengumuman susunan pemain sebelum tanding tidak bagus untuk mental anak buahnya.

Ditemui terpisah, Penasihat Teknik Tim Persib, Jovo Cuckovic mengingatkan pemain dan pelatih agar tidak lengah pada barisan depan. Meskipun akan ada tiga penyerang di garis depan, hal itu bisa menjadi celah untuk dipatahkan lawan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menambah kekuatan dua sayap dari sisi kiri kanan. "Dan mereka harus bergerak simultan," kata Jovo.

Jovo yang pernah menangani Persib selama kurang lebih lima bulan mengatakan, salah satu kekurangan pemain Persib adalah mentalnya yang cepat turun. "Ketika sudah kebobolan satu kali, mental pemain langsung turun sehingga tidak fokus dan disiplin dengan posisinya. Akibatnya, terus kebobolan lagi," katanya.

Meskipun demikian, dia menganalisis, saat ini para pemain mengalami peningkatan baik dari sisi motivasi, semangat, teknik, maupun fisik. Dalam menghadapi Sriwijaya FC, yang sempat menjadi mimpi buruk Persib pada Turnamen Inter Island 2010, pria asal Serbia itu mengutarakan besar kemungkinan Persib bisa menang. "Kuncinya mental yang kuat dan fokus. Saya kira, pertandingan nanti akan fifty-fifty dengan lawan," ujarnya.

Sementara itu, Pelatih Sriwijaya FC Ivan Venkov Kolev juga menyebutkan persiapan timnya sudah maksimal. Saat latihan terakhir kali, Ivan hanya mengatakan anak buahnya berlatih seperti layaknya pertandingan biasa. Ia mengatakan, ada beberapa pemain yang tidak bisa diturunkan antara lain Park Jung Hwan dan Arif Suyono yang tengah mengalami cedera dan akumulasi kartu kuning.

Ivan mengakui, mendapat jatah libur lebih dari dua bulan cukup berpengaruh bagi kesolidan timnya. Oleh karena itu, dia menilai laga pertemuan dua tim nanti akan dilalui dengan kerja keras.

Wildansyah

Dokter Tim Persib, dr. Rafi Ghani mengungkapkan, setelah dua hari berada di Palembang kondisi Wildansyah belum juga pulih. Meskipun sempat membaik, dipastikan Wildansyah tidak ikut memperkuat tim.

Wildan diketahui terserang panas, tetapi tidak disertai gejala batuk atau pilek. Rafi belum mendiagnosis lebih lanjut mengenai kemungkinan yang terjadi pada pemain bernomor punggung 4 itu. Dugaan awal, Wildansyah tengah mengalami peradangan molar tiga (gigi geraham paling bungsu) yang akan tumbuh.

"Namun, bisa juga infeksi virus. Akan dicek lagi kondisinya sesaat sebelum pertandingan berlangsung. Semoga dia bisa ikut main," katanya.

Rafi menuturkan, panas yang dialami Wildansyah sempat mencapai 38 derajat Celsius. Kondisi tersebut membuat dia mengalami nyeri di sebagian sendi-sendi tubuhnya. Kemungkinan lainnya, Wildan terserang gejala panas dalam. "Sewaktu berangkat ke Palembang, Wildan memang sempat mengaku badannya pegal-pegal. Malah ia sempat minta obat juga pada saya," kata Rafi.

Lini Belakang Keropos

Lini Belakang Keropos
BLK. FACTORY,(GM)-
Mantan pemain Persib Bandung di era 1980-an, Jafar Sidik, S.E., berpendapat kekalahan tim kebanggaan bobotoh dari Sriwijaya FC 1-4, lebih disebabkan rapuhnya lini pertahanan yang dijaga Nova Arianto, Baihakki Khaizan, dan Muhammad Agung Pribadi.

Menurutnya, dari empat gol yang tercipta ke gawang Persib, hampir seluruhnya akibat kesalahan pemain belakang. "Kalau saya melihat, koordinasi dan komunikasi antara Nova dan Baihakki masih kurang. Saya juga melihat, dalam skema tiga pemain bertahan, tidak jelas siapa yang berperan sebagai libero," kata Jafar ketika dihubungi "GM", Rabu (12/1) malam.

Dikatakan Jafar yang juga anggota DPRD Kab. Sumedang ini, perbaikan komunikasi dan koordinasi di lini belakang menjadi pekerjaan rumah buat pelatih anyar Persib, Daniel Roekito, menjelang laga selanjutnya. "Kalau tidak segera ada perbaikan, lini belakang Persib akan tetap rapuh. Ini harus segera dibenahi pelatih," katanya.

Jafar berharap, pada pertandingan selanjutnya, yaitu ketika menghadapi Bontang FC, Minggu (16/1), Persib sudah bisa bangkit dari keterpurukan.

Nova mengakui

Dalam pertandingan kemarin, lini pertahanan Persib Bandung memang kembali mendapat sorotan tajam. Kekalahan 1-4 (0-2) dari Sriwijaya FC pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Rabu (12/1), dinilai banyak pihak karena keroposnya lini pertahanan Persib yang dalam laga itu dihuni oleh Nova Arianto, Baihakki Bin Khaizan, dan pemain debutan Muhammad Agung Pribadi.

Dibandingkan Agung, sorotan lebih banyak ditujukan kepada Nova dan Baihakki. Dua pemain yang cukup berpengalaman ini dinilai banyak melakukan kesalahan yang buntutnya berbuah gol ke gawang Markus Horison Rihihina.

Menanggapi tudingan tersebut, Nova mengakuinya. Pemain berusia 32 tahun dan sudah empat musim berkostum Persib ini mengatakan, para pemain belakang memang tampil tidak maksimal.

"Tidak ada yang perlu disalahkan. Dalam pertandingan ini saya akui, pemain belakang yang tampil kurang baik dan kurang maksimal," kata mantan anggota skuad tim nasional Indonesia ini ketika dihubungi "GM" usai pertandingan.

Nova tentu saja sangat kecewa dengan permainannya dan hasil akhir yang harus diterima Persib. Menurut Nova, selain kurang maksimalnya lini pertahanan yang dikomandoinya, dalam pertandingan tersebut, para pemain Sriwijaya FC juga tampil sangat baik.

"Saya melihat penampilan pemain Sriwijaya FC pun sangat baik dalam pertandingan ini," kata pemain kelahiran Semarang, 4 November 1978 ini.

Meski sangat kecewa, Nova berharap, dalam pertandingan selanjutnya, penampilan tidak maksimal para pemain belakang sudah bisa diperbaiki. Nova juga tidak lupa menyampaikan permohonan maafnya kepada publik sepak bola Bandung atas kekalahan yang dialami Persib kali ini.

Daniel Baru Tahu Pemain Persib tak Disiplin

Ada hikmah yang didapat Pelatih Persib Bandung Daniel Roekito atas kekalahan telak timnya dari Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Rabu (12/1) kemarin.

Daniel mengaku jadi tahu persoalaan sebenarnya yang membelit timnya setelah melalui laga perdananya di Palembang. Persoalan utama yang dihadapi Daniel, para pemainnya tidak disiplin dan mudah terpancing emosi,

"Saya baru tahu kalau Persib itu seperti ini, tapi ini pelajaran berharga buat saya," kata Daniel , Kamis (13/1/2011).

Dari kekalahan dengan skor 4-1 tersebut, Daniel mengetahui kendala yang selama ini membuat Persib terpuruk. Menurut dia, semuanya ada pada diri skuad Persib sendiri, dan merekalah jawaban kenapa Persib terpuruk pada musim ini.

"Mereka belum mengerti dengan apa yang saya terapkan selama ini. Kalau saja dalam pertandingan kemarin mereka mau mengikuti instruksi untuk bermain disiplin, tidak mudah terpancing emosi, saya yakin ceritanya akan lain," kata Daniel.

Namun semuanya, tegas Daniel, merupakan tanggung jawab dirinya untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangan di tubuh timnya kini. Namun, terpenting bagi pelatih berkaca mata ini, dia jadi tahu kendala Persib yang dialami selama ini.

"Saya janji akan perbaiki semuanya, karena ini tanggung jawab saya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini semuanya bisa berjalan normal kembali," pungkasnya.

Welcome Back, Hilton!

Setelah melewati perjuangan panjang hampir selama delapan bulan untuk memulihkan cedera lututnya, Hilton Mauro Moreira kini menatap laga comeback resminya di Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011.

Pertandingan yang sudah ditunggu Hilton sejak kembali ke Persib, sekitar tiga bulan yang lalu itu adalah laga melawan Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Rabu (12/1).

Pada Senin (10/1) sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan Persib meninggalkan Mes Persib di Jln. A. Yani Bandung menuju Palembang via Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Hilton masuk dalam daftar 22 pemain yang diboyong pelatih Persib, Daniel Roekito.

"Kita membawa 22 pemain ke Palembang. Hanya Munadi, Rendi, dan Jejen yang tidak dibawa," kata Daniel, sesaat sebelum meninggalkan Mes Persib dengan menggunakan bus menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Munadi dan Rendi tidak disertakan dalam tur ke Sumatra dan Kalimantan karena harus mengikuti seleksi pembentukan timnas Indonesia U-23 di Jakarta, 11-13 Januari ini. Sedangkan Munadi ditinggal di Bandung karena dibekap cedera lutut.

Tak ada keluhan

Kesiapan Hilton untuk comeback ke lapangan hijau dipastikan oleh dokter tim Persib, dr. Rafi Ghani. "Seluruh program pemulihan cedera lututnya setelah operasi sudah dijalani. Secara medis, Hilton sudah pulih. Karena tak ada keluhan lagi berarti dia siap main," kata Rafi.

Sebagai kilas balik, Hilton mengalami cedera lutut pada saat Persib menjamu Persema Malang di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, 17 Maret 2009 lalu. Sebelum mengalami cedera, Hilton sempat mencetak gol indah melalui tendangan saltonya ke gawang Persema pada menit 29.

Karena cedera lututnya cukup serius, Hilton akhirnya memutuskan pulang ke Brasil tanpa menunggu kompetisi usai. Di Brasil, Hilton menjalani operasi lutut dan dibekali program pemulihan cedera selama 6 bulan.

Pelatih Persib, Daniel Roekito pun sudah memberikan sinyal untuk memberikan satu tempat di lini depan Persib. Menurut Daniel, selain menjadi mesin gol baru Persib, Hilton pun punya tugas sebagai penyuplai bola buat Cristian Gonzales. "Bersama Atep dan Eka, Hilton bisa menyuplai bola buat Gonzales," kata Daniel.
Masih di 10 Besar Top Scorer LSI

KENDATI hanya bertarung setengah musim pada Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010, Hilton Mauro Moreira masih bertahan di jajaran 10 Besar pencetak gol tersubur LSI. Dengan koleksi 26 gol, Hilton yang memulai debutnya di LSI bersama Persib Bandung berada di peringkat ke-8 dan 9 bersama striker Persiwa Wamena, Eddie Foday Boakay.

Memasuki bulan Januari 2011 ini, posisi Hilton mulai terancam di jajaran pencetak gol terbanyak LSI. Setidaknya ada lima striker yang bermain di LSI 2010/2011 ini yang mengancam posisinya itu.

Mereka adalah Redoaune Barkaoui, mantan striker Persib yang musim ini berkostum Persela Lamongan dan Saktiawan Sinaga dengan koleksi 25 gol.

Untuk bertahan di jajaran pencetak gol tersubur LSI, satu-satunya jalan yang bisa dilakukan Hilton adalah kembali mencetak gol sejak laga debutnya setelah dibekap cedera panjang saat Persib dijamu Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Rabu (12/1).

Peringkat teratas pencetak gol dihuni Boas Salossa (54 gol), disusul Christian Gonzales (Persib/47 gol), Alberto Goncalves (Persipura/41), Bambang Pamungkas (persija/38), Aldo Barreto (Persiba/31), Julio Gabiel (Persisam/31), K. Kayamba G (Sriwijaya/27), Foday Boakay (26), Hiltom Moriera (26), Ngon A. Djam (25).

Diaz Berharap Kesempatan Main di Palembang

Jika mengacu pada pernyataan pelatih Persib, Daniel Roekito, yang kepincut untuk menjadikan pemain yang terakhir dimainkan pada laga uji coba melawan Maung Bandung FC untuk dijadikan pemain inti, maka dua pemain muda Persib, Agung Pribadi dan Diaz Angga, bisa saja diproyeksikan sebagai pemain inti melawan Sriwijaya FC, 12 Januari nanti.

Menurut Daniel waktu itu, permainan 11 pemain terakhir lebih tenang sehingga skema permainan yang diinginkannya berjalan dengan baik. Daniel memang belum secara gamblang menyebut para pemain tersebut sebagai pemain inti, dia hanya menyebut kemungkinannya komposisi tersebut yang menjadi pilihannya melawan Sriwijaya, sembari menunggu perkembangan kondisi pemain.

Tapi pernyataan dari pelatih tersebut menjadi angin segar bagi Diaz Angga. Dia senang jika pelatih memproyeksikannya untuk dimainkan melawan Sriwijaya. Diaz menjadi pemain muda yang paling lama diturunkan dalam laga uji coba terakhir Persib bermain melawan Maung Bandung FC. Diaz saat itu bermain sebagai wing kiri.

"Saya bersyukur pelatih memberikan kesempatan lebih untuk bermain bersama pemain inti lainnya. Saya senang bisa diberikan kepercayaan seperti ini dari pelatih, saya harus bisa memanfaatkan sebaik mungkin kepercayaan ini," kata Diaz seusai latihan di Stadion Siliwangi, Minggu (9/1)

Belum Berani Bermain Terbuka

Pelatih Persib, Daniel Roekito menilai, anak-anak asuhnya belum berani bermain terbuka serta lebih banyak bertahan dan bermain di wilayah sendiri. Demikian salah satu evaluasi Daniel tentang permainan Persib, saat uji coba melawan Maung Bandung FC, yang kekuatannya berada di bawah Persib.

"Jadi, pada latihan hari ini saya coba mengarahkan mereka untuk mulai membuka permainannya. Bergerak menyerang dan fleksibel dengan barisan pertahanan," ujarnya kepada wartawan, saat ditemui sesuai sesi latihan di Stadion Siliwangi, Bandung Jumat (7/1) sore.

Daniel juga mengatakan, hasil evaluasi lainnya yaitu banyak pemain yang belum mampu menjaga kesabarannya. Menurut dia, kesabaran pemain dibutuhkan untuk menghadapi variasi serangan lawan. "Tidak bisa terus bermain full menyerang, harus bisa sabar. Saya butuh itu. Dan saya ingin segera menerapkan formasi lima penyerang, tiga striker yang dibantu dua winger di kanan kiri," katanya.

Dalam simulasi pertandingan, Daniel membagi tim menjadi dua kelompok. Tim biru merupakan pemain yang diturunkan pada babak pertama laga kemarin, didominasi pemain muda. Sementara tim merah merupakan pemain yang diturunkan Daniel pada babak kedua, yang lebih didominasi oleh pemain senior, termasuk pilar timnas Piala AFF kemarin. Dari simulasi tersebut, mantan direktur teknik Persiba Balikpapan itu menyimpulkan, kerja sama tim biru mengalami peningkatan dan bermain bagus dan bisa mengimbangi tim merah.

Menurut Daniel, ia bisa saja mengubah posisi beberapa pemain untuk menghadapi Sriwijaya FC, Rabu (12/1) mendatang. Misalnya, ia berencana menempatkan Atep di depan, menjadi penyerang dari sebelah kanan yang membantu striker. "Itu dengan catatan formasinya 4-4-2. Akana tetapi, jika pertandingan berlangsung pemain bisa saja berganti posisi, untuk menyesuaikan. Dan meskipun ada penempatan posisi, tetapi pergerakan pemain tetap fleksibel. Mereka bisa bergerak bebas depan atau belakang," kata pria berusia 59 tahun itu.

Ia juga menilai duet striker Cristian Gonzales dan Hilton Moreira bisa menjadi jurus mematikan bagi lawan Persib. Hal ini, karena keduanya memiliki karakter yang berbeda tetapi saling melengkapi. Daniel melihat, karakter Hilton adalah pemain yang sabar ketika bertanding. "Dia itu pemain bagus, bisa ngemong. (Di lain pihak) bisa memengaruhi emosi pemain lawan," katanya.

Sementara Gonzales, dinilainya sebagai pemain yang berambisi untuk mencetak gol. "Orangnya ingin buru-buru cetak gol. Jadi, sebaiknya dia khusus untuk cetak gol sajalah," kata Daniel.

Untuk Pablo, pelatih yang menggantikan posisi Jovo Cuckovic pada akhir 2010 itu menjelaskan bahwa karakter pemain asal Argentina itu memiliki ego yang tinggi. "Saya sedang mencoba mendorong Pablo untuk bermain kooperatif. Dia itu maunya menjebloskan bola langsung ke gawang, sehingga kerja samanya masih minim," kata Daniel.

Latihan kemarin diikuti oleh semua pemain. Hanya saja terlihat beberapa pemain yang mengalami gangguan kesehatannya. Mereka harus berlatih sendiri di pinggir lapangan, seperti Jejen Zaenal Abidin, Siswanto, dan Rachmat Afandi. Sabtu (8/1) ini, tidak ada sesi latihan dan akan mulai berlatih lagi Minggu (9/1).

Dokter tim Persib Bandung, dr. Rafi Ghani mengatakan bahwa kondisi Jejen hingga saat ini masih menderita cedera lutut kaki kanan. "Padahal, sebelum latihan hari ini, dia (Jejen) bilang sudah bisa ikut latihan. Ternyata setelah dicoba ia masih merasakan nyeri," kata dr. Rafi.

Sementara cedera Rachmat Afandi diperkirakan berangsur pulih. Fandi, panggilan Rachmat Afandi, yang mengalami cedera punggung telapak kaki kiri beberapa waktu lalu, sempat tidak bisa memakai sepatu bolanya. Secara keseluruhan, dr. Rafi menjelaskan bahwa Fandi diperkirakan dalam tiga hari ke depan sudah bisa pulih.

Namun, Jejen diperkirakan baru pulih pekan depan dan untuk saat ini ia akan mendapat perawatan fisioterapi. Sementara Siswanto sempat mengeluhkan nyeri pada pangkal paha kanannya

"Sriwijaya Unggul Dalam Persiapan"

Pelatih Persib Daniel Roekito mengatakan, Sriwijaya FC mempunyai keunggulan dalam hal persiapan. Mereka tanpa kendala melakukan pembenah-an latihan, meskipun tanpa kehadiran pemain yang memper-kuat Timnas. Sementara Per-sib, dengan kondisi minim pemain Timnas pada saat itu, terganggu dengan peralihan pela-tih kepala.

"Persiapan Persib seperti kita ketahui sempat terkendala dengan pergantian pelatih. Da-lam jeda tersebut Sriwijaya sudah melaju lebih dulu. Programprogramnya berjalan tanpa gangguan. Saya lihat mereka semakin bagus dalam setiap lininya yang dihuni oleh materi pemain yang cukup berkualitas," kata Daniel, yang dihubungi "PR" ketika dimintai pendapat mengenai kesimpul-an terakhir persiapan yang telah dilakukan selama ini, Sabtu (8/1).

Menurut Daniel, ketika dia menangani tim barunya tersebut diperhitungkan hanya mencapai 25 hari. Daniel harus membenahi tim setelah ditanggalkan Jovo Cuckovic. Meski demikian, Daniel tidak lantas patah arang. Dia tetap optimistis dengan persiapan yang telah dia lakukan selama ini mampu mengatasi ketangguhan Sriwijaya FC, Rabu (12/1).

Bagi Daniel hal ini merupakan tantangan. Dia dan Atep dkk. sepakat untuk menampil-kan permainan terbaik dan me-nuai hasil cukup memuaskan. "Yang penting pemain disiplin. Mudah-mudahan kita bisa me-ngatasinya," tutur dia.

Pada latihan terakhir yang akan digelar Minggu (9/1) ini, Daniel akan menuntaskan kondisi posisi pemain. Dalam hal ini, dia akan memantapkan posisi apa yang cocok dihuni pemain pilihannya.

"Saya akan kembali mela-kukan simulasi pertandingan atau peragaan-peragaan taktik pada latihan Minggu sore nanti. Karena latihan taktik harus diulang-ulang terus, masih ba-nyak kesalahan dan harus kita perbaiki," katanya.

Selain itu, menurut mantan pelatih Persiba itu, menu latih-an lainnya yaitu pembenahan lini pertahanan dan kesalahan-kesalahan penempatan posisi pemain. Tak heran selama pertandingan uji coba Kamis lalu, Daniel kerap melakukan tambal sulam pemain ketika menghadapi Maung Bandung FC.

Setelah itu, Daniel tinggal merampungkan pemain yang bakal menjadi starting eleven nanti. Namun hal itu tidak ber-laku baku. Sewaktu-waktu pemain rancangannya akan me-ngalami perubahan, bergantung kondisi pemain.

"Saya tidak akan memberi gambaran pemain inti kepada siapapun termasuk pemain. Biar mereka tahu pada saat pertandingan akan dimulai," katanya.

Sementara itu, mengenai kondisi Rachmat Afandi dan Jejen Zaenal, Daniel tidak begitu mengkhawatirkan. Ia yakin mereka bisa cepat sembuh dan bisa mengikuti sesi latihan terakhir Minggu ini di Stadion Siliwangi pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, tidak hanya pemain yang terganggu kesehatannya, Daniel sempat jatuh sakit. Sabtu kemarin Daniel merasa tidak enak badan. Menurutnya, dia masuk angin dan sempat muntah-muntah. Namun, setelah diobati dan diistirahaktan kondisinya berangsur-angsur pulih.

"Saya sudah mulai jalan-jalan lagi tadi sore ke mes Persib memantau persiapan tim sampai sejauh mana," katanya. (

Tak Tergiur LPI, Persib Akan Tetap Setia di LSI

Bandung - Manajer Persib Umuh Muchtar yang juga menjabat Direktur Umum PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) menyatakan, hingga saat ini Persib masih belum tergiur mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI).

Pernyataan Umuh tersebut dilontarkan menyusul mundurnya tiga klub Persema Malang, PSM Makassar dan Persibo Bojonegora dari kompetisi resmi PSSI, Liga Super Indonesia (LSI). Mereka kini telah sepakat menyeberang ke LPI.

"Hingga saat ini kami masih berpikir tetap konsen di LSI, bersama 15 klub lainnya. Kita sudah menyepakati itu dalam pertemuan antar manajer di Jakarta, Senin lalu. Dan hingga sejauh ini pun, pelatih dan pemain masih tetap konsen," kata Umuh, di Bandung, Kamis (6/1/2011).

Keputusan mundur PSM, Persibo dan Persema dari ISL mungkin bakal meringankan beban pasukan Maung Bandung. Sebab, jika ketiga klub itu resmi mundur, salah satu regulasi yang bakal diterapkan PT Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi adalah penghapusan degradasi.

Seperti diketahui, posisi Persib saat ini cukup terjepit dan terjerembab di jurang klasemen. Namun, Umuh menolak jika Persib disebut ‘mensyukuri’ keputusan PSM, Persibo dan Persema mundur dari LSI.

“Sebelum tiga klub ini mundur pun kami sudah sangat yakin Persib bakal terlepas dari zona degradasi. Apalagi, kami baru menjalani enam pertandingan. Jadi kalau dikatakan untung dan rugi, sebelah mana keuntungan dan kerugiannya, kami rasa tidak ada,” tegas Umuh.

Umuh juga mengakui jika Persib sampai mundur dari LSI, sudah dipastikan berpotensi menjadi isu yang lebih hangat dibandingkan mundurnya PSM, Persema ataupun Persebaya Surabaya yang lebih dulu berbelok ke jalur LPI.

"Hingga saat ini kami berlum tergiur untuk mundur dari LSI. Sebab kalau Persib mundur akan banyak klub LSI lainnya yang akan mengikuti jejak Persib. Pernyataan itu kami dapat dari beberapa manajer klub LSI lainnya. Jadi kami tegaskan sekali lagi jika Persib akan tetap setia di LSI," tegas Umuh.

Popularitas Persib memang masih menempati rating paling tinggi ketimbang klub-klub lainnya. Bahkan, diakui Umuh, PSSI sendiri akan sangat ketakutan kalau Persib sampai berbelok ke LPI. Terlebih sejumlah media lokal di Jawa
Barat baik cetak maupun elektronik rata-rata juga memposisikan sangat penting semua hal tentang Persib baik cerita di dalam ataupun di luar lapangan.

Karena dicintai seluruh warga di Jabar, dan jumlah suporternya pun menempati rating pertama sebagai suporter terbanyak di seluruh klub di Indonesia, Persib pun banyak dilirik pihak perusahaan yang ingin bekerjasama dengan tim kebanggaan bobotoh ini. Sehingga tak salah jika Umuh
mengatakan, PSSI akan sangat ketakutan jika harus kehilangan Persib.

Eka Siap Jalani Laga Padat

Kapten Persib Bandung, Eka Ramdani menyatakan kesiapannya menghadapi rangkaian tur pertandingan padat yang akan dihadapi timnya. Kendati akhir tahun lalu disibukkan dengan aktivitas bersama timnas untuk Piala AFF, pemain bernomor punggung 8 ini akan segera mengejar ketinggalannya.

Ia mengatakan, laga demi laga yang akan dilakoni Persib selama dua bulan ke depan pasti menguras tenaga rekan-rekannya. Terlebih jarak antarpertandingan rata-rata hanya memiliki jeda tiga dan empat hari. Belum lagi jarak antardaerah yang akan didatangi Persib cukup berjauhan.

"Rangkaian pertandingan nanti pasti berat dan tentunya melelahkan. Namun saya yakin, teman-teman sudah siap dengan konsekuensinya, profesional, dan juga pelatih pasti bisa melihat pemain mana yang fit untuk dimainkan dan yang tidak," katanya, Kamis (6/1).

Sebanyak sembilan laga harus dimainkan Persib dalam kurun waktu 29 hari, dimulai bertandang ke markas Sriwijaya FC di Gelora Sriwijaya Palembang pada Rabu (12/1). Dilanjutkan mengunjungi Bontang FC (16/1), Persisam Samarinda (20/1), lalu menjamu Arema Malang (23/1). Kemudian, melakoni dua tandang lagi melawan Persiwa Wamena (30/1) dan Persipura Jayapura (2/2). Persib akan menjamu Pelita Jaya Karawang (6/2) dan Semen Padang (9/2).

Eka tidak mempersoalkan perubahan formasi yang dilakukan pelatih baru Daniel Roekito. Ia yakin, perubahan formasi ini merupakan salah satu strategi agar Persib bisa tampil maksimal. "Pasti ada perbedaan antara pelatih lama dan pelatih baru. Namun itu tidak jadi soal, karena sebagai pemain kami harus ikut instruksi pelatih," katanya.

Meski demikian, secara pribadi, pemain kelahiran Purwakarta 25 tahun silam itu akan berupaya mengembalikan stamina tubuhnya terlebih dahulu. Sejak bergabung dengan Timnas, dia jarang diturunkan sebagai pemain inti. Oleh karena itu, dia banyak menunggu di pinggir lapangan sehingga akan mengalami penurunan fisik.

Meski tidak mengalami cedera, Eka akan beradaptasi kembali dengan suasana lapangan. Ia juga akan berusaha untuk memulihkan staminanya dengan mendatangi tempat kebugaran. "Waktu di Timnas, saya mendapat materi tentang asupan nutrisi yang baik bagi pesepak bola, dan saya rasa, materi itu masih bisa diterapkan saat saya sudah bergabung lagi dengan Persib," katanya.

Menyoal pelatih baru, Eka menilai Daniel adalah sosok pelatih yang menenangkan. Tak hanya melatih fisik dan taktik, Eka menganggap Daniel mampu merangkul pemain secara psikologis.

"Banyak perubahan yang dialami tim ini. Yang paling kental saya rasakan adalah komunikasi antara pelatih dan pemain lebih lancar, berbeda dengan sebelumnnya," ujarnya

Munadi "Diejek" Senior

Munadi "Diejek" Senior
SEKITAR pukul 14.00 WIB atau dua jam sebelum kick-off pertandingan uji coba Persib Bandung kontra Maung Bandung FC di Stadion Siliwangi, Kamis (6/1), pelatih Daniel Roekito mengumpulkan seluruh pemainnya di ruang rapat Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung. Agendanya seperti biasa, pengarahan menjelang sebuah pertandingan.

Selain ulas taktik, skema permainan dan hal lain yang berbau teknis, dalam pertemuan tersebut ternyata ada keputusan lain. Apa itu? "Munadi jadi kapten," ujar Atep.

Karena itu, ketika seluruh anggota tim akan meninggalkan Mes Persib menuju Stadion Siliwangi, pemain terbaik Liga Super Indonesia (LSI) U-21 2009/2010 ini langsung didaulat untuk memimpin doa. Munadi tentu saja terlihat sedikit grogi harus memimpin rekan-rekannya yang kebanyakan sudah senior.

Menangkap adanya rasa grogi itu, beberapa pemain senior langsung menertawakan Munadi begitu acara doa bersama selesai. "Asa sakeudeung pisan doa teh," celetuk Atep sambil memukul bahu Munadi.

"Kalau memimpin doa itu harus jelas, kita mau berangkat ke mana dan apa yang akan dilakukan," timpal penjaga gawang timnas, Markus Horison Rihihina.

Mendapat ejekan seperti itu, Munadi hanya bisa tertawa. Sepertinya, ia tahu kalau rekan-rekan seniornya itu hanya mencoba membesarkan hatinya sebagai kapten yang baru ditunjuk.

Di Stadion Siliwangi, sebagai kapten, Munadi masuk ke lapangan lebih awal dibandingkan rekanrekannya, tak terkecuali Nova Arianto dan Cecep Supriyatna yang pernah menyandang ban kapten. Dalam komposisi starter ada juga dua pemain timnas Singapura, Baihakki Bin Khaizan dan Shahril Ishak.

Meskipun baru, rasa grogi yang sempat diperlihatkan Munadi saat memimpin doa sama sekali tidak tampak di lapangan. Ia terlihat bermain normal, tanpa beban apa pun. Hanya saja, Munadi belum berani memberikan instruksi apa-apa sepanjang menjadi kapten, sampai ia ditarik pada menit 42 digantikan Hariono.

Nah, pada saat pergantian Munadi oleh Hariono, sedikit "insiden" terjadi. Hariono yang menerima ban kapten dari Munadi menyerahkannya kembali kepada Nova. Karena sejak awal musim ini sudah tidak bersedia lagi menjadi kapten, Nova menolak sodoran tangan Hariono.

Akibatnya, Hariono harus menjadi kapten selama tiga menit hingga jeda, karena pada babak kedua, ban kapten disandang Atep. (endan suhendra/"GM")*

Alfred Riedl untuk Persib

Melihat sepak terjang Alfred Riedl di Timnas Indonesia, tiba2 teringat ‘Timnas’ kesayanganku PERSIB. Mungkinkan Alfred Riedl menjadi pelatih persib? Kita lihat apa yg sudah dilakukannya di timnas:
1. Banyak pemain muka baru yg sebelumnya tidak dikenal. Pemain yg dipilih adalah pemain2 berbakat dan tidak terpengaruh nama besar pemain, apalagi titipan menejer.
2. Disiplin tinggi, KALAU PEMAIN TERLAMBAT MAKAN SIANG SAJA KENA DENDA. bahkan dalam salah satu wawancara TV Firman Utima mengatakan “dia emang sadis..!”
3. Disiplin tidak hanya untuk pemain tapi untuk sekelilingnya termasuk wartawan.
4. Kalau tidak disiplin pemain sekelas Boaz aja dipecat, apalagi yg membanting gelas, mangkir latihan utk muncul di TV dll.
5. Didampingi dokter nutrisi, pemain tidak bisa menolak meskipun makan yg disajikan tidak sesuai selera.
6. Pasti tidak bisa diintervensi oleh siapapun dalam hal apapun. Asisten menejer aja pernah diusir
7. Saat datang ke Indonesia om Alfred sangat asing terhadap sepakbola indonesia tp bisa langsung berprestasi.
8. Tau sepakbola indonesia aja engga, apalagi soal ‘culture’nya, tapi begitu melihat ‘culture’ sepakbola indonesia yg cenderung agak kasar, dia bukannya menyesuaikan diri tapi malah merubah permainan timnya menjadi lebih modern dan cerdas.

Nah sekarang om Alfred sudah tahu ‘culture’ sepakbola indonesia, terbukti tidak pernah kalah 3x berturut2, bahkan menjadikan tim indonesia ‘terbaik’ di asean. Alfred sudah memenuhi bahkan melebihi semua yg menjadi syarat2 TAI-MUNDING bagi pelatih Persib.
beranikah Persib merekrut Alfred Riedl?

Daftar Pemain Sepak Bola Keturunan Indonesia

1.
1. Donovan Partosoebroto. Pemain berusia 18 tahun ini kini membela tim Ajax junior
2. Lucien Sahetapy. Pemain dengan posisi bek tengah ini pada awalnya bermain di klub Groningen pada tahun 1993. lalu pindah ke tim Divisi 1 Liga Belanda, BV Veendam.

3. Raphael Tuankotta. Pemain muda berusia 22 tahun ini kini memperkuat BV Veendam Junior.

4. Estefan Pattinasarany. Pemain ini baru berusia 18 tahun dan kini masih memperkuat AZ Alkmaar Junior

5. Michael Timisela. Pemain ini merupakan pemaian muda berbakat yang dimiliki tim Ajax Amsterdam. Di usianya yang memasuki 20 tahun, pemain kelahiran Paramaribo, Suriname ini telah menembus masuk ke tim utama Ajax.

6. Christian Supusepa. Pemain muda berusia 19 tahun ini, kini memperkuat tim Ajax Junior.

7. Justin Tahapary. Pemain kelahiran 23 Mei 1985 ini sejak tahun 2004 telah memperkuat FC Eindhoven.

8. Marvin Wagimin. Pemain yang baru berusia 18 tahun ini masih memperkuat tim VVV-Venlo di Divisi Satu Liga Belanda.

9. Peta Toisuta. Pemain berdarah Maluku ini kini memperkuat tim Zwolle di liga Belanda.

10. Tobias Waisapy. Pemain berusia 18 tahun ini kini memperkuat tim Feyenord Junior.

11. Jefrey Leiwakabessy. Bek kiri kelahiran Arnhem ini sejak tahun 1998 telah memperkuat NEC Nijmegen. Dan sempat mencicipi timnas junior Belanda.

12. Raymon Soeroredjo. Pemain kelahiran Oss 18 tahun yang lalu ini kini memperkuat tim Vitesse Junior.

13. Yoram Pesulima. Bek kiri kelahiran 9 Maret 1990 ini kini memperkuat tim Vitesse Junior.

14. Raphael Supusepa. Gelandang kiri yang lahir di kota Wormerveer ini kini memperkuat tim MVV aastricht. Pemain jebolan Ajax ini sebelum bermain di MVV sempat bermain di tim Excelsior dan ordrecht

15. Levi Risamasu. Pemain kelahiran Nieuwerkerk ini pernah memperkuat NAC Breda selama 4 musim Sebelum pindah ke tim AGOVV divisi satu Liga Belanda.

16. Marciano Kastoredjo. Gelandang yang juga bisa berperan sebagai bek kiri ini sebelum bergabung bersama tim De Graafschap pernah bergabung bersama tim Utrecht Junior.

17. David Ririhena. Bek ataupun gelandang kiri mampu dijalani olehpemain yang kini memperkuat TOP Oss di divisi satu Liga Belanda.

18. Joas Siahaija. Gelandang tengah kelahiran Maastricht 22 tahun yang lalu ini kini memperkuat kota kelahirannya, MVV.

19. Irfan Bachdim. Skuad inti tim tim FC Utrecht Junior A.(sudah WNI)

20. Radja Nainggolan. Bermain di Piacenza Primavera. Pinjaman daritim Germinal B. di liga Belgia.

21. Ignacio Tuhuteru. Pemain senior berusia 33 tahun ini kini memperkuat Go Ahead Eagles. Sebelumnya pemain jebolan Ajax Junior ini sempat malang melintang di beberapa klub seperti RBC Roosendaal, Dalian Shide China, Sembawang Singapura, Zwolle, Heerenveen, dan FC Groningen.

22. Ferdinand Katipana. Pemain kelahiran Amersfoort 26 tahun silam ini sebelum bergabung bersama Haarlem, sempat bergabung di tim Utrecht Junior dan Cambur Leeuwarden.
Itu dia jago2 bola yang mungkin bisa dimanfaatin sama PSSI yang katanya mo ngadain piala dunia.

Selain Data Diatas nih masih ada lagi :salam kenal buat semuanya …! ini data para pemain keturunan Indonesia (Maluku, Indo-Belanda, Jawa-Suriname & Maluku-Suriname, juga Batak) yang bermain di mancanegara musim 2007-2008, tapi bukan WNI.

Divisi Utama

Bobby Petta = adelaide united (australia)
Charles Dissels = sparta rotterdam
Delano Hill = willem II tilburg
Demy de Zeeuw = az alkmaar
Denny Landzaat = wigan athletic fc (inggris)
Giovanni van Bronckhorst = feyenoord rotterdam
Jason Oost = vvv venlo
Jeffrey Altheer = excelsior rotterdam
Jeffrey de Vischer = aberdeen fc (skotlandia)
Jeffrey Leiwakabessy = allemania aachen (jerman)
Jhon van Beukering = nec nijmegen
Johnny Heitinga = ajax amsterdam
Michael Mols = feyenoord rotterdam
Michael Timisela = vvv venlo
Quido Lanzaat = pfc cska sofia (bulgaria)
Robin van Persie = arsenal fc (inggris)
Sigourney Bandjar = excelsior rotterdam



Divisi I
Bryon Kiefer = bv veendam
David Ririhena = top oss
Dominggus Lim-Duan = fc eindhoven
Ferdinand Katipana = cambuur Leeuwarden
Joas Siahaija = mvv maastricht
Justin Tahapary = fc eindhoven
Levi Risamasu = agovv apeldoorn
Lucien Sahetapy = bv veendam
Milan Berck-Beelenkamp = hfc haarlem
Radja Nainggolan = piacenza calcio (italia)
Randy Thenu = fc den bosch
Regilio Jacobs = top oss
Robbert Maruanaya = GA eagles deventer
Sergio Kawarmala = helmond sport
sergio van dijk = fc emmen



Junior
Andy Tahitu = de graafschap
Christian Supusepa = ajax amsterdam
Tobias Waisapy = feyenoord rotterdam
Tom Hiariej = fc groningen
Irfan Bachdim = fc utrecht
Stefano Lilipaly = fc utrecht
Django Ngutra = GA eagles deventer
Gino de Zeeuw = agovv apeldoorn
Yentl Heatubun = fortuna sittard
Jemayel Maruanaja = fortuna sittard
Njigel Latumaerissa = rkc waalwijk
Bryan Brard = vitesse arnhem

A (U-19)
Stefano Lilipaly = fc utrecht
Christian Supusepa = ajax amsterdam
Tim Hattu = vvv venlo
Jeffrey Hen = vvv venlo
Xander Houtkoop = sc Heerenveen
Edinho Pattinama = nac breda
Gaston Salasiwa = az alkmaar
Giovanni Kasanwirjo = ajax amsterdam
Raymond Soeroredjo = vitesse/agovv
Tobias Waisapy = feyenoord rotterdam
Jordao Pattinama = feyenoord rotterdam
Abel Tamata = psv eindhoven
Yael Heatubun = fortuna sittard
Django Ngutra = GA eagles deventer
Richie Pairun = cambuur Leeuwarden
Ruben Wuarbanaran = fc Den Bosch
Daniel Salakory = fc Den Bosch
Govanni Wilikin = top oss

B (U-17)
Anice Waisapy = vvv venlo
Cayfano Latupeirissa = nec nijmegen
Estefan Pattinasarany = az alkmaar
Joey Latumalea = fc groningen
Yoram Pesulima = vitesse/agovv
Marciano Leuwol = vitesse/agovv
Stevie Hattu = vvv venlo
Sonny Luhukay = vvv venlo
Masaro Latuheru = feyenoord rotterdam
Ferd Pasaribu = fortuna sittard
Jair Behoekoe Nam Radja = rkc waalwijk
Marinco Hiariej = bv veendam
Graham Bond = fc omniworld

C (U-15)
Brandon Leiwakabessy = nec nijmegen
Jordi Tatuarima = nec nijmegen
Levi Raja Boean = nec nijmegen
Rychto Lawalata = nec nijmegen
Benjamin Roemeon = vitesse/agovv
Delano Haulussy = GA eagles deventer
Ricarco Malaihollo = GA eagles deventer
Jordi Rakiman = cambuur leeuwarden
Kevin Pairun = cambuur leeuwarden

''Eka Ramdani lebih baik dari Firman Utina !!''

Banyak kalangan menilai jika permainan Eka Ramdani jauh di bawah Firman Utina.
Terlebih saat babak penyisihan melawan Thailand.
Tapi menurut saya, Eka lebih baik dari Firman !
Alasannya :
Eka dan Firman itu memiliki karakter yg berbeda.
Firman adl pemain aktif, lincah dan bertipe penyerang. Tapi umpan2ny sering tidak akurat dan terkesan terburu buru. Banyak sekali umpan jauh yg gagal dan terbuang percuma, kecuali umpan yg berhasil dimanfaatkan Gonzales saat melawan Filipina !
Sedangkan Eka adl pemain yg cenderung tenang, seimbang antara pertahanan dan penyerangan. Namun sayangnya, Eka kurang lincah, terkesan lemah, tidak fight. Tapi, umpan2 Eka sangat akurat. Umpan2 Eka kbanyakan slalu tepat jatuh ke pemain. Terbukti dari Gol Penalti BP, yg sblum'y adl umpan dari Eka kpd Gonzales. Lalu Gol dari M. Ridwan saat final leg 2 adl umpan jauh dari Eka.

Eka dikatakan kurang maksimal saat lawan Thailand. Baca : THAILAND !
Thailand itu tim kuat !
Rajanya ASEAN !
Saya yakin jika Firman yg main, dia jg tak bisa berbuat banyak.
Buktinya saat lawan Filipina dan Malaysia, permainan'ya tidak sebaik seperti melawan Laos yg notabene tim lemah !
Jadi, bagaimana menurut Bobotoh ?

Christian Gonzales, Dari Uruguay Membela Garuda

Kekar, lincah dan rajin mencari ruang ini lah kelebihan Christian El Loco Gonzales striker utama tim Persib Bandung tersebut adalah legenda hidup di liga super Indonesia.El loco lahir di Montevido ibukota dan kota utama di Uruguay,disana Gonzales beberapa kali sempat berpindah club merasa karirnya tidak berkembang Gonzales hijrah ke Indonesia sejak tahun 2003 di PSM Makasar sebagai tim pertamanya di indonesia.

Kebintangannya melejit di saat membela Persik Kediri disini Gonzales salah satu pemain dengan produktivitas gol tertinggi,bahkan gelar sepatu emas sebagai gol terbanyak di liga beberapa kali di anuhgrahkan kepadanya,sepanjang karirnya di liga indonesia Gonzales telah mencatak gol sebanyak 161 dalam 159 pertandingan.

Gonzales juga pernah tercatat sebagai salah satu pemain dengan bayaran termahal di Indonesia,namun di balik kebintangannya Gonzales terkenal dengan tempramental beberapa kali Gonzales terlibat keributan dengan pemain mulai dari pemain lawan hingga wasit bahkan komisi disiplin PSSI pernah beberapa kali menghukum Gonzales karena itu julukan elloco alias "sigila" melekat padanya.

Delapan tahun merumput di Indonesia membuat kecintaannya terhadap tanah air semakin besar dengan menikahi Eva Siregar seorang wanita Indonesia.
Hasrat Gonzales menjadi WNI begitu besar karena itu Gonzales berupaya mendapatkan status tersebut.
Akhirnya 1 November 2010 menjadi salah satu tanggal yang tak akan bisa dilupakan oleh Elloco karena saat itu dirinya resmi menjadi Warga Negara Indonesia tak lama setelah itu Elloco langsung tancap gas dengan mengikuti seleksi timnas gayung bersambut pelatih Timnas Alfred Reidelh menyukai gaya permainannya yang cepat efektif dan mematikan hasilnya elloco menjadi andalan Timnas Indonesia untuk menggedor lawan bersama Irfan Bachdim.

Penyerang Persib Bandung tersebut mempunyai andil besar dalam Timnas Indonesia walaupun baru 1 gol yang di koleksi dalam kejuaran resmi Piala AFF Suzuki 2010 namun El Loco telah menjadi inspirator bagi laskar merah putih, permainannya yang lincah dan lugas telah memberikan warna baru untuk permainan anak -anak asuhan Riedl dan Pikal (pelatih dan asisten Timnas Indonesia) sehingga Timnas Indonesia dapat bangkit dan menjadi juara Group A babak penyisihan Piala AFF Suzuki dengan hasil sempurna di Group A tanpa terkalahkan.

Di akhir Tulisan ini ,kami berharap apa yang telah di berikan oleh Christian "El Loco" Gonzales di Timnas Garuda dapat di tularkan pula di Skuad Persib Bandung, mudah-mudahan El Locco dapat menjadi Inspirator bagi anak-anak Pangeran Biru untuk bangkit dari keterpurukan serta dapat mengejar ketertinggalan dari peserta Liga Super Indonesia lainnya. Selamat Berjuang "El loco" semangat dan inspirasimu sangat di butuhkan di Tmnas Indonesia dan juga Persib Bandung.

Jadwal Pertandingan PERSIB di ISL 2010/2011

Putaran I
Selasa,28 September 2010, Persela v PERSIB skor 1 - 1
Sabtu, 02 Oktober 2010, Deltras v PERSIB skor 4 - 1
Sabtu,16 Oktober 2010 PERSIB v Persiba skor 5 - 1
Sabtu,23 Oktober 2010 PERSIB v PSM skor 1 - 2
Sabtu,30 Oktober 2010 Persija v PERSIB skor 3 - 0
Salasa,02 November 2010 PSPS v PERSIB skor 1 - 0
Rabu, 12 Januari 2010 Sriwijaya FC vs PERSIB langsung di ANTV 15.30
Rabu,16 Februari 2011 PERSIB v Persibo langsung di ANTV 15.30
Rabu,23 Februari 2011 PERSIB v Persijap langsung di ANTV 19.00
Minggu,16 Januari 2011 Bontang FC v PERSIB
Kamis,20 Januari 2011 Persisam v PERSIB Langsung di ANTV 15.30
Minggu,23 Januari 2011 PERSIB v Arema langsung di ANTV 19.00
Rabu,26 Januari 2011 PERSIB v Persema langsung di ANTV 15.30
Minggu,30 Januari 2011 Persiwa v PERSIB
Rabu,02 Februari 2010 Persipura v PERSIB
Minggu,06 Februari 2010 PERSIB v Pelita langsung di ANTV 15.30
Rabu,09 Februari 2010 PERSIB v Semen pdg langsung di ANTV 15.30

Putaran II
Senin,07 Maret 2011 Pelita Jaya vs PERSIB
Kamis,10 Maret 2011 Semen Padang vs PERSIB
Sabtu,19 Maret 2011 PERSIB vs Persiwa
Rabu,23 Maret 2011 PERSIB vs Persipura
Minggu,27 Maret 2011 Persema vs PERSIB
Rabu,30 Maret 2011 Arema vs PERSIB
Sabtu,02 April 2011 PERSIB vs Bontang FC
Selasa,05 April 2011 PERSIB vs Persisam
Jum’at,08 April 2011 PERSIB vs Sriwijaya FC
Minggu,17 April 2011 Persibo vs PERSIB
Sabtu,23 April 2011 Persijap vs PERSIB
Sabtu,07 Mei 2011 PERSIBvs Persija
Rabu,11 Mei 2011 PERSIB vs PSPS
Rabu,01 Juni 2011 Persiba vs PERSIB
Sabtu,04 Juni 2011 PSM vs PERSIB
Selasa,14 Juni 2011 PERSIB vs Persela
Minggu,19 Juni 2011 PERSIB vs Deltras




jadwal tiasa robih tergantung situasi sareng kondisi.




Poin Maksimal Mudahkan Jalan Persib

Bek kiri Persib Bandung Isnan Ali sadar, Persib harus berusaha semaksimal mungkin untuk selalu mendapatkan angka di setiap pertandingan yang dijalani. Tak peduli itu pertandingan di depan bobotoh atau ketika bermain tandang.

"Insya Allah, dengan mendapatkan poin maksimal, itu akan memudahkan jalan Persib untuk menjadi yang terbaik di kompetisi ISL (Indonesian Super League, Red)," tutur pemain yang pernah merumput di Persikota Tangerang ini.

Namun, jalan untuk selalu meraih poin cukup terjal. Apalagi Persib harus bertandang ke tim-tim yang selama ini selalu menyulitkan Persib. Persipura Jayapura, Persiwa Wamena dan Sriwijaya FC merupakan tim-tim yang sulit dikalahkan ketika
menjadi tuan rumah.

Belum lagi Maung Bandung juga harus akrab dengan jadwal padat di awal musim. Pelatih Daniel Roekito pernah saat dirinya membuat program latihan baru Persib sempat menghitung, Persib akan bertanding 11 kali dalam waktu 40 hari. Karenanya para pemain harus dibekali fisik yang prima dan juga mental yang kuat. Meski jalan cukup terjal, Isnan akan tetap berusaha memberikan yang terbaik buat Maung Bandung

Daniel Pantau Mental

Usai mendapat tekanan yang cukup berat, mental empat pemain Persib Bandung yang bermain di timnas Indonesia perlu diperbaiki. Beban mental yang berat harus segera disegarkan kembali jelang laga melawan Sriwijaya FC mendatang.

"Tekanan dari PSSI untuk memenangkan pertandingan leg II final Piala AFF 2010 sangat berat. Saya kasihan kepada mereka," ujar pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito usai memimpin latihan Pesib di Lapangan Futsal Soccer Coop, Kamis (30/12).

Meski para pemain Persib yang bergabung dengan timnas Indonesia sudah harus bergabung bersama rekan-rekannya di Bandung mulai Senin (3/1) mendatang, Daniel tidak terlalu membebaninya untuk segera berlatih bersama Persib.

"Ya, pokoknya gabung dulu bersama Persib. Kita mulai lagi bersama," tuturnya.

Berdasarkan pengamatan Daniel, beban yang dipikul para pemain timnas Indonesia memang sangat tampak. Bahkan saat memasuki lapangan, sejumlah pemain sudah tampak terbebani dengan target menang dengan skor besar.

"Saat masuk lapangan, sejumlah pemain tertunduk. Mereka tampak tidak enjoy," katanya.

Seperti diketahui, semua pemain Persib memang tampil di laga tersebut. Selain Markus Horison, Maman Abdurahman, dan Cristian Gonzales yang selalu dijadikan starter oleh pelatih Alfred Riedl, pada laga tersebut, Eka Ramdani pun dimainkan pelatih asal Austria itu. Eka dimainkan menggantikan kapten timnas Indonesia, Firman Utina.

"Mereka bermain baik. Sayangnya, Gonzales memang menjadi tidak pas ketika timnas Indonesia menerapkan bola-bola long pass. Gonzales bukan murni target man," jelasnya.

Disinggung tentang peran pemain Persib di timnas Indonesia, Daniel mengatakan, penilaian tidak bisa dilakukan secara individual. Kekalahan timnas Indonesia merupakan kekalahan bersama.

johan Yoga Ditawari Gabung Persib U-21

Karena komposisi tim Persib senior yang berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 dinilai sudah pas, mantan penyerang Persiba Balikpapan Johan Yoga Utama, yang sejak satu bulan ini ikut berlatih akhirnya disodorkan ke Persib Bandung U-21.

"Sejauh ini tim sudah komplet. Jadi kita menawarkan untuk bergabung bersama Persib U-21," kata Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar di sela-sela latihan Persib di Lapangan Futsal Soccer Coop, Rabu (29/12).

Menurut Umuh, Johan memang pemain yang cukup berbakat. Ia memiliki potensi menjadi pemain andal. Namun saat ini sepertinya Persib U-21 lebih membutuhkannya.

"Persib U-21 ingin mempertahankan gelar juaranya. Dan Persib ingin membantu Persib U-21 bisa meraih hal itu," katanya.

Usai latihan, Umuh bersama pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito memang tampak berbincang dengan Johan. Perbincangan tampak serius dan berlangsung hingga sekitar 10 menit.

"Kita juga berpikir jangka panjang. Jika bergabung dengan Persib U-21, mungkin di musin nanti bisa bergabung dengan Persib," ujarnya.

Kendati demikian, Johan Yoga Utama belum memberikan keputusan. Ia mengaku masih ingin mempertimbangkannya terlebih dulu. "Saya juga belum memberikan keputusan,. Masih negosiasi dulu," singkatnya sebelum masuk ke dalam bus menuju mes.

Pemain Jangan Terpengaruh

Para pemain Persib Bandung diminta tidak terpengaruh dengan mundurnya tiga tim dari Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011. Para pemain diminta tetap fokus berlatih dan berkonsentrasi pada tim agar meraih kemenangan demi memperbaiki posisi Persib dari dasar klasemen.

"Kita tidak usah memikirkan tim lain yang mundur. Kita harus fokus pada tim. Karena itu yang lebih penting," tegas pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito usai memimpin latihan di Lapangan Futsal Soccer Coop Kiaracondong, Rabu (29/12).

Seperti diketahui, tiga peserta LSI, masing-masing Persibo Bojonegoro, PSM Makassar, dan Persema Malang hampir dipastikan mengundurkan diri dari kompetisi. Ketiganya berencana ikut kompetisi tandingan LSI, yaitu Liga Premier Indonesia yang digagas pengusaha Arifin Panigoro.

Daniel mengatakan, secara organisasi LSI memang menjadi terganggu. Tapi hal itu tidak boleh berimbas pada tim. Setiap tim harus tetap fokus untuk menyelesaikan liga ini dengan hasil maksimal.

Sementara Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar kembali menegaskan, "Maung Bandung" tetap akan menyelesaikan LSI hingga tuntas. Manajemen Persib tidak pernah terpikir untuk keluar dari LSI dan pindah ke LPI. "Kita tetap di LSI. Kita akan berada di LSI sampai selesai," tegas Umuh.

Dengan mundurnya ketiga tim tersebut, Umuh meminta laga Persib dengan ketiga tim tersebut, terutama PSM Makassar, dianggap tidak ada. "Kalau memang PSM mundur, ya perhitungan harus dianggap tidak ada," katanya.

Meski hampir dipastikan mundur, Persib tetap dijadwalkan akan bertanding melawan Persema Malang dan Persibo Bojonegoro. Persib dijadwalkan bertemu Persema, Rabu (26/1/2011) dan Persibo, Rabu (16/2/2011) mendatang di Stadion Siliwangi Bandung.

Akibat Jadwal Mundur Program Latihan Berantakan

Buntut dari berubahnya jadwal Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011, program latihan Persib Bandung menjadi berantakan. Sehingga latihan pun terpaksa diprogram ulang.

"Jika sebelumnya kita mempersiapkan tim untuk berlaga pada 2 Januari, kini kita harus mempersiapkan tim untuk pertandingan 12 Januari. Sehingga program latihan pun harus menyesuaikan dengan jadwal baru," kata pelatih Persib Bandung, Daniel Roekito, usai memimpin latihan Persib Bandung di Lapangan Futsal Soccer Coop Kiaracondong, Rabu (29/12).

Diungkapkan Daniel, berubahnya jadwal itu memang membuat Persib harus menjalani 9 laga dalam waktu kurang dari 1 bulan. Tepatnya sejak 12 Januari hingga 9 Februari, Persib harus bertanding setiap 3-4 hari. Secara fisik, Daniel tidak terlalu mengkhawatirkan kemampuan para pemainnya. Mereka dinilai memiliki kekuatan fisik yang cukup.

"Kalau fisik tidak terlalu masalah. Kita punya banyak pemain dan bisa diantisipasi dengan rotasi," katanya.

Tetapi secara mental, lanjut Daniel, hal ini cukup mengganggu. Mantan pelatih Persiba Balikpapan ini khawatir para pemain mengalami kejenuhan karena padatnya jadwal pertandingan. Untuk itu, ia pun merancang agar semua pemain harus siap tampil di setiap laga.

"Semua pemain harus siap bertanding. Jika tidak, kita akan repot," tuturnya.

Terkait berubahnya jadwal tersebut, Daniel pun berharap Persib bisa menjalani laga uji coba. Daniel bahkan merencanakan menggelarnya sebanyak dua kali. Sayangnya hingga kini Persib belum menemukan lawan yang diinginkan.

"Pekan ini dan pekan depan sebenarnya direncanakan ada uji coba, tapi kita belum punya lawan," akunya.

Karena tidak menemukan lawan di Bandung, Daniel berharap Persib bisa mencarinya di luar kota. "Mungkin akan kita coba di Kuningan. Mudah-mudahan kita bisa melakukan uji coba," katanya.

Karena perubahan jadwal itu, Rabu (29/12) dan Kamis (30/12) ini latihan hanya melakukan game kecil. Rencananya hari ini, Persib kembali akan melakukan latihan di Lapangan Futsal Soccer Coop Kiaracondong pada pagi hari.

Pemain Timnas Belum Tentu Tampil

Kendati memiliki waktu pemulihan yang cukup menyusul penundaan jadwal pertandingan oleh PT Liga Indonesia (PT LI), pelatih Daniel Roekito tidak memberikan garansi kepada empat pemain tim nasional Persib Bandung untuk diturunkan pada saat menghadapi Sriwijaya FC, 12 Januari mendatang. Menurut Daniel, diturunkan atau tidaknya empat pemain nasional Persib akan sangat tergantung pada kesiapan pemain bersangkutan dan kepentingan strategi yang akan diterapkanya.

"Soal pemain nasional, saya harus melihat dulu kesiapan mereka. Jadi, meskipun diundur, saya belum tentu menurunkan mereka," kata Daniel usai memimpin sesi latihan pagi d Lapangan Sepak Bola Brigif Cimahi, Selasa (28/12).

Meskipun demikian, mantan pelatih Persiba Baikpapan ini mengaku perubahan jadwal secara mendadak tersebut sangat mengganggu program latihan yang sudah disusunnya. "Perubahan jadwal itu jelas mengganggu, terutama menyangkut program latihan teknik dan strategi. Dengan begitu, saya harus menyusun ulang proram latihan dengan staf pelatih lainnya," kata Daniel.

Mental terganggu

Selain program latihan yang harus berantakan, perubahan jadwal yang dilakukan PT LI tersebut dinilai sangat mengganggu mental dan konsentrasi pemain. Seperti disampaikan bek kanan Persib, Isnan Ali.

"Buat pelatih, perubahan jadwal pasti mengganggu program latihan. Buat kita pemain, mengganggu juga. Setidaknya, konsentrasi kita yang sudah dipusatkan untuk pertandingan 2 Januari harus buyar lagi. Itu tidak bagus buat mental pemain. Sebab kita pasti jadi bertanya-tanya, kenapa jadwal diubah, apalagi secara mendadak," kata Isnan di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung

Jadwal Liga Semakin Padat

Jadwal Persib Bandung hingga jelang putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2010-2011 semakin padat. Pasalnya, pada pertengahan bulan Februari yang seharusnya masa tenggat menuju putaran kedua, Persib harus melakoni dua laga tunda akibat program pemulihan kondisi pemain timnas seusai pelaksanaan laga kedua final Piala AFF Suzuki 2010 di Jakarta.

Jadwal tersebut adalah pertandingan kandang melawan Persibo yang diagendakan pada 5 Januari, mundur menjadi 16 Februari. Lalu, Persib menjamu Persijap yang awalnya digelar 8 Januari digelar menjadi 23 Februari. Sementara itu, mengenai pertandingan perdana pada awal tahun ini, Persib akhirnya akan bertemu Sriwijaya FC pada Rabu, 12 Januari 2011 di Palembang. Semula Persib akan mengawali pertandingan 2011 ini pada 2 Januari.

Sekretaris tim, Yudiana mengatakan, pihaknya telah menerima informasi resmi perubahan jadwal tersebut, Selasa (28/12) siang. Sementara itu, terkait keputusan pembatalan laga kandang menjamu Persibo yang memilih mengikuti Liga Primer Indonesia (LPI), belum diterima Persib. "Ya kami masih menunggu surat resmi tentang Persibo dari PT Liga," kata Yudi, ditemui di Mes Persib, Jln. Ahmad Yani, Bandung, Selasa (28/12).

Imbas dari pemunduran jadwal tersebut, Yudi harus mengatur kembali agenda tim, termasuk dengan pemesanan tiket pesawat maupun pemesanan hotel di Palembang. Ia berharap, PT Liga tidak melakukan perubahan mendadak lagi. Ia menambahkan, selain Persib, tim LSI lain yang harus mengalami perubahan jadwal tersebut yaitu, Persisam Samarinda melawan PSPS Pekanbaru, Bontang FC bertemu Persija Jakarta, Persipura Jayapura menjamu Persiwa Wamena, dan Arema berhadapan dengan Persema. Keempat laga tersebut seharusnya digelar pada tanggal 2 Januari hingga 8 Januari.

Ditemui terpisah, Pelatih Persib Daniel Roekito mengatakan, setelah mengetahui jadwal tersebut dia akan segera mengubah program latihan. Sebelumnya dia menunggu pergantian jadwal tersebut dan belum menyusun program latihan lanjutan.

"Saya belum tahu kepastiannya seperti apa. Kalau mundur, itu kan harus jelas. Saya belum bisa memperbaiki program latihan kalau belum ada kepastian kapan kita akan bertanding," ujarnya ketika ditemui seusai latihan di Lapangan Manunggal Brigif 15 Kujang II, Kota Cimahi.

Daniel menuturkan, selama ini jajaran pelatih menerapkan program untuk menghadapi pertandingan yang rencananya dilaksanakan pada 2 Januari 2011. "Dengan jadwal berubah, program yang saat ini saya lakukan harus diubah," ujarnya.

Setelah mendengar perubahahan jadwal, Daniel mengatakan, latihan akan ditekankan pada pematangan taktik. Dengan dimundurkannya jadwal pertandingan, ada kemungkinan besar empat pemain Persib yang sedang memperkuat Timnas Indonesia bisa diturunkan sebagai pemain stater. Mereka adalah Markus Haris Maulana, Eka Ramdani, dan Cristian Gonzales.

"Kita lihat nanti. Bisa saja kondisi mereka memang masih baik, tetapi mental bertandingnya belum siap. Saya di sini mempersiapkan pemain secara tim, bukan secara individu saja," ujar pria berkacamata itu.